Jakarta –Tahlil 40 hari Kepergian KH. Hasyim Wahid ternyata bukan hanya sekedar diisi dengan doa tahlil semata. Namun, acara 40 hari tersebut juga menjadi testimoni yang menguak keistimewaan sang cucu pendiri NU yaitu KH. Hasyim Asy’ari.
Kepergian Gus Im sapaan akrab dari KH. Hasyim Wahid masih meninggalkan duka mendalam pada murid-muridnya. Salah satu muridnya yaitu Hery Haryanto Azumi yang menguak keistimewaan sang guru. Hery sapaan akrab Hery Haryanto Azumi mengatakan, bahwa baginya sosok sang guru akan terus hidup ingatannya.
“Dimalam ini, dalam acara tahlil 40 hari Gus Im, kita tidak saja sekedar mengenang sosok beliau dalam bentuk rupa, namun lebih dari pada itu, kita harus mengenang pemikiran-pemikiran Gus Im”, terang Hery dalam acara tahlil 40 Hari Kepergian Gus Im di sekretariat Forum Satu Bangsa di kawasan Tebet, Jakarta Selatan.
Kader muda NU yang pernah menjabat beberapa jabatan penting dalam beberapa organisasi di negara ini melanjutkan, yang lebih penting bagi kita kedepannya adalah bagaimana kita mampu meng-ejawantahkan segala pemikiran-pemikiran sang guru.
“Setelah itu tugas kita adalah, bagaimana meng-ejawantahkan segala pemikiran, ide serta gagasan yang dimilikinya untuk mewujudkan cita-cita Gus Im dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sehingga kita mampu melewati semua tantangan kehidupan bangsa yang semakin kompleks”, tambah Hery.
Terlebih, lanjut Hery, konsistensi sang guru dalam menempa dan mendidik kader muda untuk menjadi pemimpin adalah keistimewaan yang belum tentu dimiliki semua orang.
“Gus Im adalah sosok yang sangat konsen dalam menjadikan kader muda NU untuk menjadi sosok pemimpin yang hebat di republik ini”, tutup Hery