JAKARTA – Hari ini, tepat 7 hari kepergian KH. Hasyim Wahid. Beliau menghembuskan nafas terakhir tepat pada tanggal 1 Agustus 2020. Adik bungsu dari Presiden ke – 4 Republik Indonesia KH. Abdurahman Wahid atau yang kerap di sapa Gus Dur ini meninggal karena penyakit komplikasi ginjal yang di deritanya.
Kepergian Gus Im sapaan akrab dari KH. Hasyim Wahid jelas meninggalkan duka yang sangat mendalam, bukan hanya kalangan Nahdliyyin saja yang berduka, namun Bangsa ini juga merasakan kepedihan yang mendalam. Hal ini di lontarkan oleh ketua Forum Satu Bangsa Hery Haryanto Azzumi, bahwa Gus Im bukan saja hanya sekedar tokoh NU, namun juga tokoh, guru dan teladan bagi bangsa ini.
“Yang jelas bagi kami, kaum muda Nahdliyyin, beliau (Gus Im) bukan hanya tokoh NU, tapi sudah menjadi tokoh nasional, guru dan juga teladan bagi bangsa Indonesia” terang Hery saat tahlil 7 hari Gus Im di sekretariat Forum satu bangsa, Tebet, DKI Jakarta (07-08-2020).
Acara tahlil yang di ikuti oleh seluruh jajaran pengurus Forum Satu Bangsa tersebut berjalan cukup khidmat dan lancar. Dalam acara tahlil 7 hari Gus Im tersebut, Hery berpesan kepada seluruh peserta tahlil yang hadir, agar mampu mengikuti jejak perjuangan Gus Im dan melanjutkan apa yang menjadi ide serta gagasan Gus Im untuk Indonesia kedepan.
“Saya berharap, agar kita semua mampu mengikuti jejak perjuangan almarhum KH. Hasyim Wahid, yang senantiasa berpikir, berbuat dan berjuang demi kemajuan bangsa dan negara-nya tanpa pamrih, sehingga ilmu yang pernah kita dapat dari beliau benar-benar memberikan manfaat yang sebesar-besarnya untuk kemajuan dan kemakmuran bangsa Indonesia kedepan,” ucap Hery.
Apa yang di ucapakan oleh ketua Forum Satu Bangsa tersebut, tentu bukanlah suatu hal yang mengada-ada, ketokohan KH. Hasyim Wahid yang juga merupakan cucu dari Hadratusy syekh KH. Hasyim Asy’ari tersebut mendapat apresiasi dari Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan yang dalam cuitan Twitternya mengatakan bahwa KH. Hasyim Wahid adalah tokoh dan motor gerakan bagi kaum muda NU yang amanah dan memegang teguh prinsip keindonesiaan-nya.