Jakarta– Malaysia setelah mengambil kebijakan lockdown akan mengerahkan pasukannya mulai pada hari Minggu untuk memastikan masyarakat tetap di rumah melalui penguncian dua minggu yang dimaksudkan untuk menahan pandemi coronavirus.
“Kami yakin bahwa dengan bantuan dari tentara, akan ada lebih banyak kontrol dan kami berharap orang-orang akan mematuhi perintah yang dikeluarkan oleh pemerintah,” kata Menteri Pertahanan Ismail Sabri Yaakob setelah menghadiri pertemuan dengan para menteri mengenai Pembatasan Pesanan Gerakan. Jumat (20/3/2020).
Jumlah kasus yang dikonfirmasi di negara ini terus meningkat hingga mencapai total 1.030 pada hari Jumat, yang terbesar di Asia Tenggara, bahkan ketika pertumbuhan sudah mulai meningkat. Malaysia telah melaporkan dua kematian akibat penyakit ini.
Malaysia melarang warga bepergian ke luar negeri sambil menutup sekolah, toko, dan banyak layanan publik hingga 31 Maret dalam upaya membatasi penyebaran penyakit seperti dilansir Blomberg com.
Perdana Menteri Muhyiddin Yassin mendesak orang-orang untuk tetap di rumah dan memperingatkan pemerintah mungkin perlu memperpanjang periode penguncian jika langkah itu gagal mengandung virus selama dua minggu ini.
Bahkan raja, yang jarang berpidato di depan umum, meminta warga Malaysia untuk mengindahkan perintah dalam pidato yang disiarkan televisi pada hari Jumat.
Ismail mengatakan beberapa warga Malaysia masih melanggar aturan pemerintah, dengan beberapa membawa anak-anak mereka ke taman bermain atau makan berkelompok di restoran.
Namun, kepatuhan publik telah meningkat dari 60% yang terlihat pada hari Rabu, ketika pesanan pertama kali mulai berlaku. Polisi telah menyiapkan penghalang jalan di seluruh negeri untuk menyarankan pengemudi agar tetap di rumah.