Bandung – Sebanyak 320 peserta dari 91 institusi Program Studi (Prodi) Teknik Elektro seluruh Indonesia mengikuti Musyawarah Nasional (Munas) Forum Pendidikan Tinggi Teknik Elektro Indonesia (FORTEI) XIV yang diselenggarakan secara virtual dari tanggal 23-24 September 2020.
UIN Sunan Gunung Djati Bandung dan Unpar tampil sebagai host penyelenggaran Munas FORTEI XIV dalam kegiatan tahunan Program Studi Teknik Elektro se-Indonesia ini.
Kegiatan Munas FORTEI XIV ini diawali dengan International Conference on Technology And Policy in Electric Power & Energy (ICT-PEP) 2020 bertajuk “Making Indonesia 4.0 through Development of National Green Energy Resources” Ini merupakan kerjasama antara FORTEI dengan PLN yang berhasil mempresentasikan 65 paper dari berbagai kalangan pada Rabu (23/09).
FORTEI-International Conference on Electrical Engineering (FORTEI-ICEE) 2020 ini tidak hanya dikuti oleh para presenter dari dalam negeri, tapi juga peserta luar negeri antara lain: Amerika, Jepang, Jerman, Prancis, dan Qatar. Karena International Conference ini didukung oleh IEEE Indonesia Section, IEEE SMC Indonesia Section, IEEE PES Indonesia Section.
Hadir sebagai narasumber ESDM Arifin Tasrif, Dirut PLN Zulkifli Zaini, Ketua FORTEI, Sarjiya dari UGM, dengan tiga pemateri utama; Prof. Saifur Rahman (Virginia Tech, USA), tentang teknologi dan perkembangan Smart Grid, Prof. Surya Santoso (The University of Texas at Austin), tentang Perkembangan pembangkit listrik tenaga surya dan Prof. Adi Kurniawan (The University of Western Australia), berbicara tentang Wave Energy.
Zulkifli Zaini (Dirut PLN) secara umum menyampaikan tentang pentingnya menjaga keberlanjutan pengembangan sumber daya yang penuh tantangan dari berbagai aspek.
“PLN harus hadir dalam menyediakan aturan dan peran teknis dalam tantangan tersebut. Salah satunya dengan memacu kerja riset di PLN terkait tantangan energi ke depan,” ungkap Zulkifli.
Sementara Menteri ESDM mengingatkan tentang 5K Ketenaga listrikan: Kecukupan, Keandalan, Keberlanjutan, Keterjangkauan, dan Keadilan.
Intinya acara Munas FORTEI XIV yang dilaksanakan selama dua hari ini membahas beberapa agenda mulai dari kurikulum kampus merdeka dan merdeka belajar, pengesahan AD/ART FORTEI, serah terima jabatan Ketua FORTEI 2018-2020 ke Ketua terpilih FORTEI 2020-2022, sampai pada pemilihan penyelenggaraan kegiatan Temu Nasional FORTEI 2021 yang di hadiri oleh Dirjen Pendidikan Tinggi Prof. Ir. Nizam, M.Sc., Ph.D. yang kesemuanya dibahas dihari Kamis (24/09/2020).
Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Dr. Hasniah Aliah menyampaikan bahwa atas nama pimpinan Fakultas mengucapkan selamat atas terselenggaranya Munas FORTEI XIV ini merupakan kebanggaan tersendiri bagi kami terutama bagi UIN Sunan Gunung Djati Bandung UIN. Tentunya bersama Universitas Katolik Parahyangan Bandung, yang diberikan kepercayaan sebagai host pada tahun ini.
Dengan jargon kami Wahyu Memandu Ilmu, “semoga kegiatan ini dapat memberikan makna bagi upaya inovasi, peningkatan kolaborasi dan daya saing kita, baik secara nasional maupun internasional. Karena seperti kita ketahui bahwa FORTEI merupakan wadah komunikasi Pendidikan Tinggi Teknik Elektro dan yang serumpun se-Indonesia, untuk berbagai Strata,” tegasnya.
Hasni mengucapkan ucapan terima kasih yang setinggi-tingginya semoga kegiatan semakin memantapkan langkah dalam mewujudkan kampus yang maju. Dan sebagai bagian keluarga besar Fakultas Sains dan Teknologi, Jurusan Teknik Elektro dapat memberikan kontribusi secara nyata dalam bidang Teknik Elektro.
“Kami berharap Munas kali ini selain menjadi ajang silaturahim, bertukar informasi ilmiah, dan memperkuat jejaring di antara peneliti dan para pakar di bidang teknik elektro juga sekaligus sebagai wahana untuk meneguhkan eksistensi Jurusan Teknik Elektro,” jelasnya.
“Terpilihnya UIN sebagai host merupakan kebanggaan tersendiri dan semoga bermanfaat untuk Jurusan Teknik Elektro khususnya, juga untuk UIN dalam skala lebih besar. Karena situasi pandemi, kegiatan ini dilakukan secara daring dan bersyukur sekali bahwa kegiatan Temu Nasional FORTEI XV tahun 2021 kembali UIN Sunan Gunung Djati Bandung dan UNPAR terpilih sebagai tuan rumah,” pungkasnya.