Jakarta – Tindakan represif pihak kepolisian kepada kader PMII Pamekasan, Madura saat menggelar unjuk rasa di Kantor Bupati (25/6) terkait kasus 350 tambang galian C yang diduga ilegal mengakibatkan insiden pemukulan aktivis mahasiswa PMII Cabang Pamekasan, Madura. Atas kejadian tersebut PMll se-DKI Jakarta menggelar aksi protes di depan Mabes Polri di Jakarta, Selasa (30/6/2020).
Ketua Cabang PC PMll Jakarta Timur Adam Perdana mengecam tindakan kekerasan oleh oknum aparat kepolisian terhadap aktivis yang terjadi di pamekasan yang mengakibatkan beberapa kader PMll harus dilarikan ke rumah sakit akibat luka fatal yang didapat akibat tindak kekerasan dalam pengamanan aksi tersebut.
“Banyaknya catatan hitam dalam penanganan aksi demonstrasi aktivis khususnya pada mahasiswa masih saja terjadi, ini menjadi bukti bahwa aparat kepolisisan tidak memberlakukan peraturan dalam pengamanan aksi dengan sebagaimana mestinya,” ungkap Adam.
Adam menegaskan, aparat kepolisian harusnya memberi contoh kepada sahabat-sahabat aktivis dalam menjalankan peraturan dan undang-undang yang berlaku dalam pengamanan aksi, kami dilindungi oleh Undang-undang.
“Agar tidak terulang kembali tindakan represif, kekerasaan dan pemukulan yang dapat berujung pada hilangnya ruang-ruang demokrasi di mana perlindungannya dijamin oleh negara kesatuan Republik Indonesia, Kepolisian seharusnya mengayomi dan melindungi bukan melakukan kekerasan,” ucap Adam.
Tak hanya itu, Adam juga menuntut untuk mengusut oknum polisi yang telah mencederai aksi PC PMll Pamekasan.
“Atas nama mahasiswa kami minta pihak Kepolisian untuk mengusut tuntas pihak-pihak pelaku kekerasan tersebut, dan membongkar pihak-pihak yang mencoba melindungi kasus pertambangan ilegal yang mengakibatkan kekerasan terhadap pihak mahasiswa. Apabila tuntutan kami tidak dipenuhi akan kami gelar aksi selanjutnya yang lebih besar,” pungkas Adam