Maraknya Broadcast pesan dari media sosial informasi mengenai adanya produk makanan dalam kemasan yang di impor dari China yang diduga mengandung Virus Corona di tengah mewabahnya virus tersebut di negara china, Kepala Badan POM Penny K. Lukito berikan penjelasan bahwa informasi yang beredar di masyarakat tersebut merupakan adalah berita hoaks dan menyesatkan.
“Badan POM menemukan informasi yang beredar tersebut merupakan modifikasi dari isu (hoaks) lama terkait kandungan dan virus HIV dalam makanan kaleng impor dengan beberapa penggantian redaksi dikaitkan dengan isu Virus Corona yang saat ini tengah mencuat”, kata Kepala Badan POM Penny K. Lukito dalam keterangan pers kemarin, Senin (10/2).
Badan POM telah memberikan klarifikasi terkait hoaks lama tersebut dengan judul Klarifikasi Badan POM RI tentang Pemberitaan Produk Pangan yang Tidak Aman Dikonsumsi Karena Mengandung Darah dan Virus HIV yang dipublikasikan pada tanggal 12 November 2014 melalui website www.pom.go.id.
Penny K. Lukito menambahkan, Virus Corona merupakan jenis virus yang tidak mampu bertahan hidup lama jika berada di luar host/inang (makhluk hidup) karena virus memerlukan host/inang tersebut untuk kelangsungan hidupnya.
“Makanan kaleng yang diproduksi secara komersial merupakan pangan steril komersial yang telah mendapat perlakuan menggunakan suhu tinggi, sedangkan Virus Corona tidak dapat bertahan pada suhu di atas 56°C selama 30 menit. Dengan begitu, informasi yang beredar tersebut adalah HOAKS yang menyesatkan’, tambahnya.
Badan POM terus melakukan evaluasi terhadap keamanan, mutu, dan gizi produk pangan impor sebelum diedarkan di wilayah Indonesia (pre-market evaluation), serta secara rutin melakukan pengawasan terhadap produk pangan yang beredar di wilayah Indonesia (post-market control).
“Masyarakat diimbau agar tidak mudah terprovokasi dan tidak menyebarluaskan berita/isu terkait makanan dan kemasan pangan yang belum terbukti kebenarannya. Badan POM terus memantau dan menindaklanjuti isu ini serta akan terus memperbarui informasi sesuai data terbaru’’, pungkasnya.
Sebelumnya banyak beredar broadcast pesan berisi larangan untuk tak mengonsumsi produk dari luar negeri khususnya dari China. Alasannya, karena dianggap mengandung Virus Corona Wuhan. Begini isinya:
“Mulai saat ini jangan makan pruduksi luar dulu apa pun jenisnya, khususnya produksi luar negeri China. Karena kemungkinan besar pekerja pabrik tersebut pengidap Virus Corona dan bisa jadi jatuh keringat mereka masuk ke dalam kalengan2 itu, serta Virus Corona yang saat ini masih jadi masalah besar dunia telah diketahui DepKes dunia sehingga makanan tersebut telah banyak disita tapi lebih banyak yang sudah terlanjur diekspor juga,” demikian sepenggal isi pesan tersebut yang mengatasnamakan ibu-ibu duta besar (dubes) KBRI Kuala Lumpur.
Broadcast pesan tersebut juga mengajak agar masyarakat agar menyebarluaskan informasi tersebut.
Mengetahui hal tersebut, pihak KBRI Kuala Lumpur (KL) kemudian mengklarifikasinya. Membantah informasi ada larangan terkait penyebaran Virus Corona.
“Ini hoax ya. Ibu-ibu Dharma Wanita KBRI KL termasuk Ibu Dubes tidak pernah membuat pernyataan seperti itu,” ujar Agung Cahaya Sumirat dari Fungsi Pensosbud KBRI Kuala Lumpur seperti dilansir Liputan6.com.