
Jakarta – Bank DKI sebagai salah satu bank penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR) menunjukkan komitmennya dengan berhasil menyalurkan keseluruhan kuota KUR tahun 2022 yang diberikan pemerintah, sebesar Rp 1,15 triliun.
Direktur Utama Bank DKI, Fidri Arnaldy mengatakan, Bank DKI berkomitmen penuh untuk memaksimalkan penyaluran KUR sebagai perluasan akses permodalan bagi UMKM. Terbukti, Bank DKI telah berhasil menyalurkan kuota KUR sebesar 100 persen kepada kurang lebih 6.023 pelaku usaha UMK dan Mikro sepanjang tahun 2022.
“Bank DKI bukan hanya berkomitmen untuk meningkatkan akses pembiayaan, melainkan pemberdayaan dan pendampingan UMKM untuk terus tumbuh dan berkembang dalam menopang pertumbuhan perekonomian nasional,” ujar Fidri, Jumat (20/1).
Fidri menjelaskan, sebagaimana amanat pemerintah, penyaluran KUR Bank DKI berfokus pada beberapa sektor yaitu, perkebunan rakyat, peternakan rakyat, perikanan rakyat, industri UMKM, dan usaha-usaha lain yang memiliki peluang pasar yang besar atau produk-produk unggulan di dalam negeri.
“Pemerintah terus berkomitmen untuk mendorong peningkatan permodalan bagi UMKM dalam rangka menjaga stabilitas ekonomi nasional ditengah proyeksi ketidakpastian kondisi ekonomi global pada 2023,” katanya.
Terbaru, Kementerian Koperasi dan UKM turut melibatkan Bank DKI sebagai penyalur, meluncurkan program Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan skema berbasis kelompok usaha atau klaster di Istana Negara pada 19 Desember 2022 lalu. Turut hadir dalam acara tersebut, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto; Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Teten Masduki; Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan Menteri PPN/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa.
Dalam sambutannya, Presiden RI Joko Widodo berharap dengan model KUR klaster, produk hasil UMKM dapat terserap sebanyak-banyaknya dan mendapatkan kepastian di pasaran.
“Kita harapkan betul-betul dapat menyerap barang yang sebanyak-banyaknya dari kelompok-kelompok yang ada dan mendapatkan kepastian pasar, menurunkan risiko kredit pembiayaan usaha dan dari lembaga-lembaga penyalur KUR utamanya bank,” tandas Jokowi.
Dukung UMKM Dengan Perluasan Digitalisasi
Sekretaris Perusahaan Bank DKI, Arie Rinaldi menambahkan selain dari sisi permodalan Bank DKI juga aktif mengembangkan program digitalisasi pasar di DKI Jakarta, khususnya pasar kelolaan Perumda Pasar Jaya.
Terakhir Bank DKI melaksanakan program digitalisasi di Pasar Ciracas. Program digitalisasi pasar dengan menyediakan ekosistem pembayaran melalui aplikasi JakOne Abank, implementasi QRIS, hingga digitalisasi pembayaran di fasilitas lainnya dalam lingkungan pasar yang diharapkan dapat mendorong penerapan transaksi non-tunai.
Dalam dukungan terhadap sektor UMKM, Bank DKI juga turut menyediakan JakOne Mobile sebagai super apps dengan berbagai fitur layanan digital yang dapat mengakomodir berbagai kebutuhan transaksi keuangan harian khususnya bagi para pedagang maupun pengunjung pasar, seperti pembayaran berbagai tagihan, pajak, retribusi, belanja online, top up uang elektronik, Scan by QRIS, hingga bersedekah.
Lebih lanjut Arie menambahkan, digitalisasi pasar diharapkan akan menghadirkan manfaat yakni perluasan inklusi keuangan di DKI Jakarta melalui penerapan transaksi non-tunai.
”Bank DKI saat ini juga melakukan pengembangan aplikasi Digital Lending sebagai solusi dalam menghadirkan akses permodalan bagi para pelaku usaha yang tentunya baik bagi akselerasi pertumbuhan ekonomi khususnya di DKI Jakarta” tutup Arie.