Jakarta – Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno sekaligus pengusaha muda memberikan pesan agar pelaku UMKM memetakan kondisi pasar dalam menjalankan bisnisnya di tengah pandemi covid-19 ini.
Dalam paparannya, Sandiaga berpesan masyarakat agar jangan Panik, segera adaptasi,” ungkap Sandi dalam acara e-Show secara online dengan nama Celoteh Bang Sandi Kamis, (2/4/2020).
Di hadapan Para pelaku UMKM dari berbagai daerah Sandiaga memberikan 10 pesan bagaimana UMKM bisa bertahan terhadap menurunnya permintaan dan tidak bisa lagi berjualan karena tempat usaha di tutup dengan adanya kebijaksanaan pemerintah terkait social distancing.
“UMKM Harus Melakukan Penghematan Biaya Produksi dan Oprasional, kondisi tekanan ekonomi ini akan nerlangsung 1-2 Tahun kedepan,” ungkap Sandi.
Menurut Sandi UMKM harus cepat beradaptasi semaksimal mungkin.
“Lakukan adaptasi dan pemetaan potensi pasar, amati perkembangan dan jangan melawan arus, lebih baik menepi sambil membaca peluang-peluang usaha lainnya seperti usaha sembako,” tambah Sandi.
Sandi juga minta kepada UMKM maksimalkan kemampuan jejaring karena ada 61 juta UMKM di Indonesia.
“Dengan sikap positif dan optimis, bisa saling menjembatani sesama UMKM agar bisa lebih bertahan, kebutuhan pokok terpenuhi dan tetap hemat serta ‘kencangkan ikat pinggang” perbanyak silaturahim dan kerja sama atau kolaborasi dengan berbagai pihak,” ungkapnya.
Tak hanya itu Sandiaga mengajak sebaiknya dilakukan secara online dan tetap menjaga jarak fisik atau physical distancing.
“Jalin terus komunikasi dan kerjasama, aktif dalam himpunan atau komunitas, karena dengan bersama, kita jauh lebih kuat dan bisa lebih cepat berkembang karena lebih terbantu,” pungkasnya.
Faransyah Jaya atau yang biasa disapa Coach Faran sekaligus sebagai produser acara tersebut yang juga aktif membina ribuan UMKM dengan nama Wiranesia Inkubator sangat mengapresiasi kesedian Bang Sandi meluangkan waktunya untuk berdiskusi dengan para pelaku UMKM dan mengharapkan acara ini bisa berlangsung terus menerus sampai kondisi ekonomi khususnya UMKM dapat kembali normal.