BANJARMASIN – Beredar Viral di media sosial Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Banjarmasin memotong rotan untuk peralatan patrol jam malam yang diberlakukan selama penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
Seperti Polisi India, satpol PP Banjarmasin bakal menindak tegas warganya yang nekat keluar saat PSBB. Berbekal Rotan pukulan kasih sayang akan diberikan kepada warga Banjarmasin yang bandel keluar pada jam malam.
Salah satu akun social @giewahyudi memberikan komentar “Tuh kan masih pada ngeyel, akhirnya “polisi India” diturunkan. Ini Satpol PP Kota Banjarmasin akan menindak tegas para pelanggar PSBB,” tulis akunnya.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Satuan Polisi Pamong Praja ( Satpol PP) Banjarmasin, Ichwan Noor Chalik mengatakan, petugas gabungan akan berpatroli pada jam yang telah ditentukan. Untuk petugas Satpol PP yang sudah dicap sebagai polisi India, menurutnya tetap akan membawa rotan tetapi tidak untuk memukul warga.
“Polisi India tidak dimaksudkan untuk memukul orang seperti di India, tidak. Kami hanya memberikan pembinaan saja,” ujarnya saat dikonfirmasi, Jumat (24/4/2020).
Menurut Ichwan, memukul warga saat penerapan jam malam tidak memiliki landasan hukum. Dia pun membantah berita di media sosial jika anggotanya kelak akan menggunakan kekerasan menggunakan rotan saat menemukan warga yang keluyuran saat jam malam.
“Berita di medsos dan di mana-mana polisi India akan memukul orang tanpa dasar hukum itu tidak benar, karena memang tidak ada dasar hukumnya,” imbuhnya.
Namun Ichwan, tetap menyayangkan PSBB Kota Banjarmasin hari pertama masih banyak warga yang tidak patuh.
Ketidakpatuhan warga menjadi dilema tersendiri bagi personel Satpol PP untuk menindak warga. Di satu sisi dia ingin petugas tegas menindak warga yang patuh. Namun, di sisi lain, jika itu dilakukan akan melanggar hukum.
“Sebenarnya kalau melihat model begini, polisi India harus turun ini, karena tidak ada apa-apanya gitu, warga tidak patuh,” tandasnya.