
Jakarta – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Harvick Hasnul Qolbi mengatakan pihaknya akan mengawasi lebih ketat distribusi hewan ternak yang keluar maupun masuk melalui pelabuhan. Hal ini dilakukan untuk mencegah penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) di Indonesia.
Menurut Wamentan Harvick, pengawasan dan pengawalan ini mesti ditangani secara cepat dan tepat supaya wabah PMK tidak menyebar luas.
“Dengan begitu, potensi wabah PMK yang dapat mengganggu kestabilan pangan nasional terutama pasokan daging dari hewan ternak dapat dicegah,” kata Wamentan Harvick dalam keterangan resminya yang diterima di Jakarta, Sabtu (21/5).
Wamentan mengungkapkan bahwa saat ini Badan Karantina Pertanian bersama jajaran Polri melakukan pengecekan terhadap semua hewan, baik yang datang dari Pulau Sumatera maupun yang keluar dari Pulau Jawa.
“Apalagi ini menjelang Idul Adha, dimana permintaan daging hewan ternak akan cenderung meningkat. Maka dari itu, pengawasan akan diperketat lagi tapi tidak sampai bikin tambah susah. Saat ini karantina seluruh Indonesia sudah siaga satu sampai 14 hari kedepan untuk memutus virus yang bisa berkembang lebih jauh,” ucapnya.
Sebelumnya, Kementerian Pertanian mendistribusikan obat-obatan berupa vitamin, antibiotik, antipiretik, disinfektan dan alat pelindung diri atau APD ke sejumlah wilayah sebagai upaya mengendalikan penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak.
“Mulai tanggal 7 – 12 Mei lalu kami sudah melakukan pengiriman logistik tahap satu ke beberapa provinsi,” kata Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Nasrullah, dikutip dari Antara, Kamis (19/5/2022).
Nasrullah menyebutkan pada 16 Mei 2022, Kementan kembali melakukan pengiriman logistik tahap kedua untuk wilayah yang diduga terjangkit PMK termasuk Jawa Timur dan Aceh. Dia menyebutkan keseluruhan obat-obatan yang telah Kementan kirimkan senilai Rp534,29 juta.
“Begitu ada wabah penyakit PMK, kami bersama-sama dengan Pemerintah Daerah terus melakukan koordinasi, sehingga mengetahui kebutuhan apa yang diperlukan untuk dapat mengendalikan penyebaran wabah PMK,” ujar Nasrullah.