Jakarta – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Harvick Hasnul Qolbi resmi ditunjuk menjadi Ketua Umum Pengurus Pusat Forum Komunikasi dan Kerukunan Antar Suku (FK2AS) periode 2022 – 2027.
Penunjukan tersebut dilakukan usai Rapat Luar Biasa Presidium Pengurus Pusat Forum Komunikasi Kerukunan Antar Suku (FK2AS) pada 12 April 2022 lalu.
“Sepakat menunjuk MANDATARIS untuk membentuk Presedium Pengurus Pusat periode 2022 s.d. 2027 sebagai berikut Ketua Umum FK2AS: Harvick Hasnul Qolbi,” tulis Berita Acara Serah Terima Jabatan Ketua Umum Pengurus Pusat FK2AS yang dikutip pada Kamis (28/4) pagi.
Adapun kegiatan penyerahan berita acara tersebut diberikan langsung oleh Sekretaris Jenderal Mandataris Irmanjaya Thaher dan Bendahara Umum mandataris, Rudy Gunawan Bastari di ruang kerja Wamentan RI, Harvick Hasnul Qolbi di Jakarta, Rabu (27/4).
Sementara itu, Ketua Umum mandatatis FK2AS, Harvick Hasnul Qolbi menyampaikan terimakasih kepada seluruh jajaran presidium pengurus pusat FK2AS. Menurutnya, jabatan yang diberikan tersebut merupakan Amanah yang akan dijalankan dengan sebaik mungkin.
Ia pun berharap dengan kepengurusan yang barunya ini dapat memberikan kontribusi yang positif bagi seluruh masyarakat di Indonesia yang majemuk.
“Semoga kehadiran saya ini dapat memberikan kontribusi positif bagi kerukunan antar suku di Indonesia. Karena sebagaimana semboyan negara kita yaitu Bhinneka Tunggal Ika, berbeda-beda tetap satu jua,” ucapnya.
Harvick juga mengatakan ke depan dirinya akan segera melengkapi struktur organisasi hingga merumuskan program kerja FK2AS.
*KORUPSI terselubung pada Layanan Aplikasi MyPertamina*
oleh : tim analis FK2AS
Biar nanti bisa beli BBM Bersubsidi, tadi saya install ulang aplikasi layanan keuangan digital MyPertamina. Rupanya, aplikasi ini terintegrasi dgn aplikasi sejenis yaitu LinkAja. Jd, utk transaksi beli BBM, pembeli hrs punya dana di LinkAja. Karena penasaran, walaupun programnya baru akan dimulai 1 Juli 2022 mendatang, saya coba isi/transfer dana ke aplikasi tsb seadanya, namanya jg coba2. Dana masuk, lancar. Tp saya melihat di situ tertera Biaya Admin Rp.1.000,- Sepertinya tdk berarti krn cuma seribu, tapi saya lalu berpikir, berapa banyak Biaya Admin yang bakal masuk ke LinkAja ke depan dlm transaksi beli BBM Bersubsidi. Jutaan konsumen pasti akan mengisi (top up) dana ke LinkAja, bisa bbrp hari sekali. Dgn jumlah kendaraan bermotor (mobil dan motor) di Indonesia thn 2022 ini sebanyak 145 juta,
Anggap lah yg beli BBM Bersubsidi hanya 10 %, berarti 14,5 juta, Maka, sebanyak 14,5 juta x Rp 1.000 (Rp 14,5 milyar) setiap transaksi akan masuk ke LinkAja dgn santai. Jika dlm sebulan, katakanlah 14,5 juta pelanggan tsb rata-rata 5 x top up, Rp 72,5 milyar melenggang masuk ke LinkAja. Itu dgn asumsi hanya 10 % pemilik kendaraan (mbl & motor) yg beli BBM Bersubsidi loh, Luar biasa kan.. cara penjahat kera putih cari duit tambahan alias KORUPSI,
Kalau 20 %, 30 %, 50% atau lbh, kalikan saja sendiri ?!!
Blm lg kalau top up lbh dari 5 x sebulan. Saya acung 2 jempol atas kejelian MyPertamina bersama LinkAja dlm hal ini. Saya buka di Google, LinkAja merupakan layanan keuangan digital dari Telkomsel sbg pemilik saham terbesar (25 %), kemudian Bank Mandiri, BNI46, BRI (@ 20 %), BTN, Pertamina (@ 7 %), dan Jiwasraya, Danareksa (@ 1 %). Mantaap..!!! CARA MEREKA MENGURAS UANG KONSUMEN….(benarkah ini kajian dari FK2AS …)