Surabaya – Dalam rangka peningkatan kemampuan teknis laboratorium, harmonisasi pengujian diagnostik dan meningkatkan peran Laboratorium Rujukan Nasional PMK BBVF PUSVETMA, Direktorat Jenderal Peternakan Kesehatan dan Hewan (PKH) Kementerian Pertanian dan FAO ECTAD Indonesia bekerjasama dengan World Reference Laboratory for Foot and Mouth Disease (WRLFMD) Pirbright Institute UK. menyelenggarakan pelatihan Workshop Diagnosis Virus PMK secara hybrid selama empat hari, mulai tgl 5-8 Februari 2024 di Pusvetma Surabaya.
Acara dibuka oleh Direktur Kesehatan Hewan, Ibu Dr. drh. Nuryani Zainuddin, M.Si. dan dihadiri oleh Dr. Luuk Schoonman, Team Leader FAO ECTAD Indonesia beserta tim, tamu undangan, Mr. Jeff Hammond (Virologi Expert dari AIHSP), Tim Expert dari Pirbright Institute, Koordinator Kelompok Substansi P2H, BBVF Pusvetma, BBPMSOH, BB Uji Standar Karantina, BBVet Wates, BBVet Denpasar, BBVet Maros, BVet Subang, BVet Lampung, BVet Bukittinggi, BVet Medan, BVet Banjarbaru, BBPSI Veteriner (BSIP Bogor), dan Loka Veteriner Jayapura.
Dr. drh. Nuryani Z. M.Si dalam sambutannya menekankan kepada seluruh peserta agar memanfaatkan sebaik-baiknya kesempatan pembelajaran workshop kali ini. Hal ini juga bertujuan agar nantinya peserta dapat membentuk tim ahli pengujian PMK sebagai Training of Trainer (ToT) diagnostik virus PMK, penyempurnaan SOP, harmonisasi prosedur pengujian sesama laboratorium veteriner dan peningkatan peran Pusvetma sebagai Lab Referens PMK di Indonesia.
Mentor berasal dari Expert Diagnostik Virus PMK, Direktur Pirbright Institute Donald King, Tim Ahli Valerie Mioulet, Anna Ludi, Antonello Di Nardo, dan David Paton. Materi disampaikan secara komprehensif meliputi workshop diagnosis virus PMK secara molekuler dan serologis. Pemateri lainnya terdiri dari Drh. Farida Camallia Zenal, M.Sc, FAO ECTAD Indonesia, Drh. Syafrison Idris, M.Si, Koord P2H Ditkeswan, dan Kepala Pusvetma.
Acara workshop teknis Pusvetma dengan praktek diagnosis virus PMK, Uji ELISA, PCR dan Sequensing di fasilitas BSL 2 + Pusvetma dari sampel yang dibawa oleh masing-masing peserta yang dilanjutkan dg diskusi secara offline dan online di ruang meeting berlangsung sangat interaktif serta komunikatif. Diharapkan materi yang komprehensif yang telah diberikan oleh Ahli Diagnostik Virus PMK The Pirbright Institute, serta praktek dan hasil rumusan dari pelaksanaan kegiatan tersebut dapat diimplementasikan dan bermanfaat dalam pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku di Indonesia.
drh. Edy Budi Susila, M.Si Kepala Pusvetma dalam pertemuan menyampaikan “Pelatihan ini diharapkan mampu meningkatkan kompetensi dan kapasitas SDM dalam melaksanakan uji terkait PMK baik itu uji PCR, uji elisa maupun uji sequensing. Sehingga harapan Indonesia kembali bebas PMK sesuai roadmap pembebasan PMK di Indonesia tahun 2035 dapat terwujud”.