Jakarta– Peserta CPNS dari Kota Metro ini mendaftarkan dirinya untuk formasi penjaga tahanan pada Kementerian Hukum dan HAM. Selvi mengikuti SKD CAT Kemenkumham Lampung Sesi I pada Hari Minggu, (9/2/2020) di Graha Adora, Bandar Lampung.
Selvi Wahyu Puspita berhasil meraih Top skor saat ini. Jumlah nilai yang diperolenya yakni Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) 145, Tes Inteligensia Umum (TIU)170, dan Tes Karakteristik Pribadi (TKP)171 dengan jumlah total 486.
Dengan raihan nilai kumulatif 486, Selvi Wahyu Puspita memecahkan rekor peserta SKD CAT Kemenkumham Lampung atas nama Abdoel Fachri Nur dengan total nilai SKD CAT 453.
Panitia berharap raihan nilai Selvi Wahyu Puspita menjadi rekor tertinggi tingkat nasional dalam pelaksanaan SKD CAT penerimaan CPNS tahun 2019 seluruh instansi di Indonesia. Menurut Tim Pelaksana CAT BKN, saat ini Selvi menduduki skor tertinggi tingkat nasional.
Akun resmi Badan Kepegawaian Negara RI humas@bkn.go.id di twitternya @bkngoid menjadi ramai beberapa akun sempat terharu @zhawiranti “wow keren mbaknya”
Jumlah soal SKD adalah 100 soal yang terdiri dari 35 soal TKP, 35 soal TIU dan 30 soal untuk TWK.
Dalam, TIU dan TWK, setiap soal benar akan mendapatkan nilai 5, dan apabila salah atau tidak menjawab nilainya 0.
Sementara untuk penilaian materi soal TKP, nilai jawaban terendah adalah 1 dan nilai tertinggi adalah 5 dan jika tidak menjawab nilainya 0.
Baca juga:
Pria Kelahiran Situbondo Peroleh Top Skor CAT SKD CPNS 2019 Kemenkumham
Dengan demikian, nilai kumulatif maksimal yang dapat diperoleh peserta SKD CPNS 2019 adalah 500 dengan rincian nilai maksimal TWK 150, TIU 175 dan TKP 175.
Dalam aturan baru, yakni Pasal Pasal 3 Permen PAN-RB 24/2019, disebutkan bahwa nilai ambang batas SKD CPNS 2019 minimal yang harus dipenuhi antara lain 126 untuk TKP, 80 untuk TIU, dan 65 untuk TWK.
Secara detailnya sobat ASN harus harus mampu menjawab soal minimum untuk masuk nilai ambang batas:
Jumlah Soal TWK sebanyak 30 maksimal nilai 150 poin, nah kalian harus mampu melewati nilai minimum 65 poin atau jawab benar minimal 13 soal.
Soal TIU 30 Soal maksimal nilai 175 poin, kalian harus mampu melewati nilai minimum 80 poin atau jawab benar sekurang-kurangnya 16 soal.
Soal TKP 35 Soal maksimal nilai 175, nah kalian harus mampu melewati ,minimal 126 poin atau minimal rata-rata 3.6 poin.
Bagi kamu yang ikut melamar CPNS 2019 dan belum mengikuti tes, berikut Bocoran Soal SKD CPNS 2019 dari peserta yang sudah ikut tes.
Bocoran tersebut dibagikan akun Instagram @mastercpns:
TWK
- Kebanyakan soalnya tentang bela negara
- Ideologi pancasila, sejarah Budi Utomo
- Wilayah territorial ZEE
- Ada soal tentang pengamalan Pancasila, tinggal milih yang sesuai mana
- BPUPKI
- NKRI diperlukan untuk negara karena apa..
- Peran Moh. Hatta, peran Dr Radjiman pada BPUPKI
- Perbedaan pandangan antara golongan tua dan golongan tua
- Alasan Jepang menjanjikan kemerdekaan pada Indonesia
TIU
- Deret angka
- Analogi
- Aritatika
- Silogisme ada sekita 5 soal
- Pola gambar
- Pecahan desimal
- Contoh seminggu dapat diantar 147 buku. Klo 5 hari berapa buku.
- 4 soal pertidaksamaan antara X dan Y
- Perbaikan dalam kalimat. (Contoh: Saya beri makan ikan agar sehat. “beri” seharusnya “memberi”. Ini sudah ada pilihannya. Tinggal pilih yang sesuai.)
TKP
- “Nggak sepanjang tahun lalu, tapi kadang ada 2 piliha jawaban yang bikin rag mana yang lebih tepat”
- Banyak menempatkan diri sebagai pimpinn perusahaan/ketu tim/manager/atasan
- Di bagian atas soal ada kode misalnya sosial, budaya, jejaring kerja, profesionalisme, dll
Kisi-kisi dari BKN
Bocoran soal dari para peserta tersebut sesuai dengan Kisi-kisi dari BKN.
Berikut Kisi-kisi Soal Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) CPNS 2019.
- Tes Wawasan Kebangsaan ( TWK )
Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) untuk menilai penguasaan pengetahuan dan kemampuan mengimplementasikan:
- Nasionalisme, dengan tujuan mampu mewujudkan kepentingan nasional melalui cita-cita dan tujuan yang sama dengan tetap mempertahankan identitas nasional;
- Integritas, dengan tujuan mampu menunjukkan sifat atau keadaan yang menjunjung tinggi kejujuran, ketangguhan, kewibawaan sebagai satu kesatuan;
- Bela negara, dengan tujuan mampu berperan aktif dalam mempertahankan eksistensi bangsa dan negara;
- Pilar negara, dengan tujuan mampu membentuk karakter positif melalui pemahaman dan pengamalan nilai-nilai dalam Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, dan Bhinneka Tunggal Ika;
- Bahasa Indonesia, dengan tujuan mampu menggunakan Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan yang sangat penting kedudukannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
- Tes Intelegensia Umum ( TIU )
Tes Intelegensi Umum (TIU) dimaksudkan untuk menilai:
1. Kemampuan verbal, yang meliputi:
- Analogi, dengan tujuan mengukur kemampuan individu dalam bernalar melalui perbandingan dua konsep kata yang memiliki hubungan tertentu kemudian menggunakan konsep hubungan tersebut pada situasi yang lain.
- Silogisme, dengan tujuan mengukur kemampuan individu untuk menarik kesimpulan dari dua pernyataan yang diberikan; dan
- Analitis, dengan tujuan mengukur kemampuan individu untuk menganalisis informasi yang diberikan dan menarik kesimpulan.
2. Kemampuan numerik, yang meliputi:
- Berhitung, dengan tujuan mengukur kemampuan hitung sederhana;
- Deret angka, dengan tujuan mengukur kemampuan individu dalam melihat pola hubungan angka-angka;
- Perbandingan kuantitatif, dengan tujuan mengukur kemampuan individu untuk menarik kesimpulan berdasarkan dua data kuantitatif; dan
- Soal cerita, dengan tujuan mengukur kemampuan individu untuk melakukan analisis kuantitatif dari informasi yang diberikan.
3. Kemampuan figural, yang meliputi:
- Analogi, dengan tujuan mengukur kemampuan individu dalam bernalar melalui perbandingan dua gambar yang memiliki hubungan tertentu kemudian menggunakan konsep hubungan tersebut pada situasi lain;
- Ketidaksamaan, dengan tujuan mengukur kemampuan individu untuk melihat perbedaan beberapa gambar;
- Serial, dengan tujuan mengukur kemampuan individu dalam melihat pola hubungan dalam bentuk gambar.
- Tes Karakteristik Pribadi ( TKP )
Tes Karakteristik Pribadi (TKP) untuk menilai:
- Pelayanan publik, dengan tujuan mampu menampilkan perilaku keramahtamahan dalam bekerja yang efektif agar bisa memenuhi kebutuhan dan kepuasan orang lain sesuai dengan tugas dan wewenang yang dimiliki;
- Jejaring kerja, dengan tujuan mampu membangun dan membina hubungan, bekerja sama, berbagi informasi dan berkolaborasi dengan orang lain secara efektif;
- Sosial budaya, dengan tujuan mampu beradaptasi dan bekerja secara efektif dalam masyarakat majemuk (terdiri atas beragam agama, suku, budaya, dan sebagainya);
- Teknologi informasi dan komunikasi, dengan tujuan mampu memanfaatkan teknologi informasi secara efektif untuk meningkatkan kinerja;
- Profesionalisme, dengan tujuan mampu melaksanakan tugas dan fungsi sesuai dengan tuntutan jabatan
Semoga bermanfaat.