
20 Tokoh Potensial Simulasi Pilpres -IPO
Jakarta – Temuan survei terbaru Indonesia Political Opinion (IPO) menempatkan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai tokoh paling signifikan alami peningkatan elektabilitas. Kondisi yang sama juga di alami Erick Tohir dan ketua umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan.
“AHY sangat menonjol, survei April lalu di angka 7.1 persen, meningkat tajam ke 9.9 persen, mengungguli Prabowo Subianto dan Ridwan Kamil yang sebelumnya masih di posisi atas. Sementara Erick Tohir dari posisi 0.8 persen meningkat ke 4.7 persen. Dan Zulkifli Hasan dari 0.7 persen berada di urutan 14 dari 20 tokoh dinominasikan, meningkat ke 1.9 persen atau di urutan 10. Situasi ini menarik karena mereka belum sepenuhnya mempromosikan diri” ungkap Dedi Kurnia Syah, Direktur Eksekutif IPO melalui siaran tertulis, Sabtu (14/82021).
Menurut analisa Catur, pergerakan elektabilitas tokoh di luar nama-nama dominan dipengaruhi beberapa faktor. Di antaranya karena adanya penurunan respon pada tokoh yang selama ini populer, semisal Prabowo Subianto yang semakin merosot, demikian halnya Ridwan Kamil yang ikut menurun.
“Temuan IPO ini menunjukkan kegagalan promosi elit politisi, meskipun AHY juga melakukan promosi dan konsolidasi, tetapi posisinya di luar pemerintah mendapat pemakluman publik, sehingga mampu mengungguli tokoh yang agresif beriklan. Erick Tohir dan Zulkifli Hasan adalah elit yang belum menghidupkan mesin popularitas, tetapi justru popularitas mereka tumbuh signifikan”, tambahnya.
Pada sumulasi 20 nama nominasi tokoh untuk Pilpres 2024, Anies Baswedan menempati urutas puncak dengan angka 18.7 persen, Ganjar Pranowo 16.5 persen, Sandiaga S. Uno 13.5 persen, AHY 9.9 persen, Prabowo Subianto 7.8 persen, Ridwan Kamil 6.2 persen, Erick Tohir 4.7 persen, Tito Karnavian 3.6 persen.
“Sementara ketua umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, mengalami perubahan dari periode April 1.5 persen, meningkat ke 2.5 persen, Zulkifli Hasan 1.9 persen, Haedar Nashir 1.7 persen, Puan Maharani 0.9 persen, Said Aqil Siroj 0.8 persen, Gatot Nurmantyo 0.7 persen, Muhaimin Iskandar 0.5 persen, Luhut Binsar Pandjaitan 0.3 persen, dan Surya Paloh 0.2 persen”, lanjutnya.
Selanjutnya Suharso Monoarfa, Grace Natalie, Mahfud MD, tidak mendapat respon publik atau 0.0 persen.