JAKARTA – Aksi intoleransi yang di ikuti dengan tindak kekerasan yang mengatasnamakan kelompok agama kembali terjadi. Kali ini, tindak kekerasan yang timbul karena sikap intoleransi tersebut menimpa pemuka agama yaitu keluarga besar Almarhum Habib Segaf Al-Jufri. Aksi tersebut terjadi saat keluarga besar Almarhum Habib Segaf Al-Jufri akan melaksanakan acara Midodareni menjelang pernikahan salah satu keluarganya.
Aksi intoleransi yang berujung pada adanya aksi kekerasan dan penganiayaan terhadap salah satu keluarga Habib Segaf tersebut menuai banyak kecaman, salah satu kecaman datang dari Forum Satu Bangsa. Ketua forum Satu Bangsa, Hery Haryanto Azumi dalam komentarnya mengatakan, bahwa dirinya sangat prihatin terjadinya peristiwa tersebut.
“Kami sangat prihatin dan menyesalkan terjadinya peristiwa yang mengoyak sendi-sendi toleransi dan kebhinekaan masyarakat Indonesia,” Tegas Hery saat di kantornya di bilangan Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (12/08/2020).
Mantan Ketua Umum PMII ini juga menegaskan, bahwa peristiwa tersebut tidak dapat di benarkan dilihat dari konteks apapun.
“Apapun alasan serta latar belakang dari timbulnya aksi intoleransi yang melahirkan tindak kekerasan tersebut tidak dapat di benarkan, apa lagi peristiwa tersebut dilakukan oleh kelompok agama terhadap pemuka agama,” terang Hery.
Pria yang konsen terhadap isu-isu kebhinekaan, keberagaman serta persatuan dan kesatuan bangsa ini juga menyebut, bahwa pelaku penyerangan terhadap keluarga besar Almarhum Habib Segaf Al-Jufri adalah orang-orang yang kerdil.
“Harusnya, perbedaan pandangan atas sesuatu itu kita pandang berkah bagi bangsa ini, terkecuali bagi orang-orang yang berfikir sempit dan kerdil,” tukasnya.
Kedepan, Forum Satu Bangsa mengajak seluruh komponen bangsa untuk lebih menjaga cinta kasih demi terjaganya kebhinekaan sehingga melahirkan hal yang baik bagi bangsa.
“Forum Satu Bangsa mengajak seluruh organisasi keagamaan untuk selalu bahu membahu menyebarkan ajaran-ajaran agama yang penuh Rahmah dan cinta kasih. Dengan selalu merawat kebhinekaan ini, dan seharusnya agama menjadi faktor positif kemajuan bangsa,” tutup Hery.