Perkumpulan Pengusaha Arang Kelapa Indonesia (PERPAKI) membuat langkah progresif dalam meningkatkan perdagangan produk briket arang kelapa Indonesia di Turki. Lewat relasi dan koneksi yang dimiliki anggotanya, PERPAKI mulai resmi hadir di Turki dengan mendirikan perusahaan Joint Venture bernama Kaya Sinerji Ltd.
“PERPAKI ingin memastikan kemudahan bagi para pengusaha Turki untuk berbisnis, mendistribusikan dan mengkonsumsi produk briket arang kelapa Indonesia,” jelas Ketua Umum PERPAKI Yogi Abimanyu dalam rilis yang disampaikannya, Sabtu (25/1).
Sejauh ini, PERPAKI mengklaim sudah mendapatkan banyak masukan dan keluhan dari kalangan reseller dan kalangan konsumen di Turki. Sebagian mereka mengaku kesulitan untuk membeli langsung briket arang kelapa dari indonesia.
“Sejumlah kendala lain diantaranya lamanya time delivery. Jarak geografis yang cukup jauh membuat durasi pengiriman cukup lama. Kedua, soal pembayaran (Payment) ~pelunasan~ briket di awal termin yang cukup besar dan beresiko membuat modal belanja/ kerja pengusaha Turki tidak bisa berputar cepat” ujarnya.
Taufan Algivary, anggota PERPAKI yang menjadi salah satu pemilik saham Kaya Sinerji Ltd mengaku langkah Perpaki ini akan sangat membantu para pengusaha Turki dalam pengadaan produk briket. Taufan bahkan optimistis terobosan ini akan membuat perdagangan produk Kelapa Indonesia-Turki akan mengalami peningkatan signifikan.
“Bisnis ini akan memperlancar perdagangan diantara 2 negara dan (tentu) tidak menutup kemungkinan berdampak signifikan bagi produk turunan kelapa yang lainnya,” ucap Taufan yang merupakan lulusan Turki.
KJRI Istanbul menyambut baik inisiatif pendirian perusahaan Indonesia yang bergerak di bidang briket arang kelapa di Istanbul. Sebab dengan hadirnya perusahaan tersebut, hal itu akan menjadi solusi bagi kendala-kendala yang sering di alami para pengusaha Turki.
“Tentu untuk memenuhi permintaan masyarakat setempat, serta dapat memberikan kemudahan dan pelayanan maksimal yang pada akhirnya akan menguntungkan pihak eksportir maupun importir,” kata Konsulat Jenderal Istanbul Imam As’ari.
Di sisi lain, menurut Imam, Indonesia pasti akan diuntungkan dengan meningkatnya angka ekspor plus diversifikasi produk Indonesia yang dapat menembus pasar di Istanbul dan wilayah Marmara.
Sebagai informasi, PERPAKI akan melakukan ekspor perdana briket arang kelapa sebanyak 18 ton atau sebanyak 1 container (20 feet) dengan nilai pasaran di tingkat retailer rata-rata sekitar USD 51 ribu yang direncanakan tiba di Istanbul pada April 2020 mendatang. Kedepannya, target ekspor per bulan tersebut diprediksi akan terus bertambah dengan jumlah pengiriman sebanyak 3 – 10 container per bulannya