
BUMDes
BREBES -Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di Kabupaten brebes, tepatnya di desa Benda, masih menghadapi sejumlah kendala.
Sekretaris BUMDes Benda, Dani Fikriya mengatakan kegagalan BUMDes Benda dalam menjalankan usahanya tidak terlepas dari Pemerintah Desa. Lemahnya dukungan politik dari Kepala Desa menjadi salah satu penyebabnya. Sehingga bumdes tidak mendapatkan anggaran dana untuk mengembangkan usahanya. Alhasil BUMDes mati suri.
“BUMDes tanpa adanya dana bagaimana kita sebagai pengurus mau menjalankan program usahanya, sudah hampir satu tahun program BUMDes di buat, tetapi masih mengambang karena kebijakan kepala desa, sehingga sampai saat ini, BUMDes masih tidak jelas arahnya mau kemana,” ungkap Dani ketika ditemui, Senin (6/7/2020).
Berkaca dari kondisi tersebut, BUMDes seperti lembaga yang menjadi formalitas oleh pemerintah desa, yang seharusnya bumdes sebagai prioritas karena bergerak pada usaha yang mendorong kesejahteraan warga secara umum.
Direktur BUMDes Benda Fitri, pada(07/06) lalu, mengatakan BUMDes ini hanya sekadar dibentuk, pemerintah desa tidak ada tanggung jawabnya terhadap BUMDes.
“Anggota sudah membuat program tetapi tidak di dukung dan diberikan dana oleh pemerintah desa, sehingga anggota banyak yang keluar dari bumdes, harus bagaimana lagi,” keluh Fitri.
Sementara itu, Bendahara BUMDes Benda Indah, menambahkan kendala ini juga berkaca dari kepengurusan Bumdes sebelumnya, tidak ada dukungan dari Desa.
“Tidak ada jaminan BUMDes bisa berkembang lebih baik apabila tidak diberikan kepercayaan oleh pemdes, Usaha BUM Desa saat ini hanya akan tetap begitu-begitu saja,” kata, Indah
Pemerintah desa dan pengurus BUMDes harus melakukan pendalaman terhadap masalah yang dihadapi BUMDes.