
Kuala Lumpur – Malaysia melaporkan dua kematian pertamanya dari pandemi coronavirus pada hari Selasa (17 Maret), karena jumlah kasus yang dikonfirmasi mencapai 673.
Menurut sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh komite manajemen bencana negara bagian Sarawak, korban pertama, seorang pendeta berusia 60 tahun dari Gereja Baptis Emmanuel di ibukota negara bagian Kuching meninggal di Rumah Sakit Umum Sarawak pada pukul 11 pagi hari Selasa seperti dilansir The Straits Times.
Dia kemudian diidentifikasi di media lokal sebagai Pastor David Cheng.
Departemen kesehatan negara mengatakan masih dalam proses melacak sumber infeksi Cheng.
Komite itu mengatakan 193 kontak dekat Cheng telah dilacak dan sedang menjalani karantina rumah.
“Korban kedua adalah seorang pria berusia 34 tahun yang meninggal di Rumah Sakit Permai di Johor pada hari Selasa”, kata Kementerian Kesehatan.
Dia telah menghadiri pertemuan keagamaan massal oleh kelompok misionaris Tabligh yang diadakan pada akhir Februari di sebuah masjid di Kuala Lumpur.
Lebih dari separuh kasus di Malaysia berasal dari acara keagamaan, yang dihadiri oleh sekitar 16.000 orang, termasuk warga negara Singapura dan Brunei.
Malaysia memiliki jumlah infeksi tertinggi di Asia Tenggara.
Pada hari Rabu ini akan menerapkan langkah-langkah baru untuk membatasi pergerakan penduduknya dalam upaya untuk mengekang penyebaran virus.
Semua sekolah, universitas, dan bisnis di seluruh negeri akan ditutup, dan semua pertemuan publik dilarang dari Rabu hingga 31 Maret.