Jakarta – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pemerintah menganggarkan Rp30,6 triliun untuk mencairkan Tunjangan Hari Raya atau THR pegawai negeri sipil (PNS) dan TNI/Polri.
“THR kita yang akan dibelanjakan untuk pemerintah pusat mencapai 30,6 triliun dan untuk daerah akan mencapai 14,8 triliun,” ucap Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KITA, Kamis (22/4/2021).
Adapun pencairan akan dimulai pada H-10 Lebaran. Pencairan dilakukan secara bertahap hingga H-5 Hari Raya.
“THR seperti yg biasa kita sampaikan, akan dibayarkan pada H-10 nanti, sampai H-5 karena biasanya bertahap. Kalau ditanyakan apakah akan memberi dampak positif? Pasti memberi dampak positif (bagi konsumsi),” ucap Sri Mulyani.
Selebihnya Sri Mulyani mengaku belum dapat membeberkan detail mengenai pembagian dan porsi THR pada tiap lembaga. Ia bilang hal itu akan diumumkan pemerintah ketika Presiden Jokowi telah menandatangani peraturan pemerintah yang saat ini masih dirampungkan.
Sri Mulyani memastikan anggaran THR 2021 ini bakal mampu memacu pertumbuhan ekonomi. Pasalnya jumlah THR ini cukup signifikan yaitu Rp30,6 triliun atau setara 8,7% total realisasi belanja negara di 2021 yang mencapai Rp350 triliun.
“Itu gede sekali. Apakah memberi dampak positif? Pasti. Jadi jumlahnya signifikan THR ini. Kami harapkan akan mendorong ekonomi. Meski tidak mudik, bisa tetap mengirim ke orang tua, saudara di tempat tinggal mereka,” ucap Sri Mulyani. Di luar THR, Sri Mulyani juga yakin berbagai faktor dan kebijakan pendukung lainnya dapat menyelamatkan ekonomi di tengah larangan mudik.
Ia mencontohkan kebijakan subsidi ongkos kirim pada Harbolnas sampai sederet insentif yang mendorong konsumsi masyarakat di awal kuartal II tahun ini.