
Jakarta– Badan Pabean China mengatakan pada hari Jumat (7/2) bahwa pihaknya tidak akan merilis data perdagangan untuk bulan Januari, tetapi sebaliknya akan menggabungkannya dengan angka impor dan ekspor untuk bulan Februari.
Administrasi Pabean Cina akan merilis data untuk Januari dan Februari pada saat yang sama, sehingga sejalan dengan cara indikator utama lainnya diterbitkan.
Dilansir dari SCMP.com, Biro Statistik Nasional menerbitkan investasi aset tetap, konsumsi dan produksi industri untuk dua bulan pertama tahun ini bersama-sama untuk menghilangkan pengaruh musiman dari liburan Tahun Baru Imlek, ketika kegiatan ekonomi umumnya terhenti.
Berbagai indikator lain diumumkan setiap bulan, termasuk inflasi dan indeks manajer pembelian, konsisten dengan mitra dagang utama.
Data perdagangan China untuk dua bulan pertama tahun ini dapat berubah-ubah, karena pengiriman sangat dipengaruhi oleh bulan mana Tahun Baru Imlek merusak tanah.
Pengumuman menit terakhir datang, karena banyak pengamat China menunggu rilis data perdagangan Januari pada hari Jumat.
Statistik tidak akan tersedia sampai awal Maret, ketika banyak pengamat akan mencari petunjuk tentang seberapa berkomitmen Cina terhadap ketentuan perjanjian perdagangan fase satu dengan Amerika Serikat.
China dan AS mencapai kesepakatan parsial bulan lalu, mengurangi perang dagang yang memar yang dimulai lebih dari 18 bulan lalu.
Dalam satu bab dari kesepakatan yang disebut “memperluas perdagangan”, kedua belah pihak mengatakan data resmi perlu digunakan untuk menentukan apakah komitmen, seperti pembelian barang-barang AS di China, sedang dipenuhi. Jika analisis data menunjukkan hasil yang bertentangan, kedua negara perlu berkonsultasi.
Penyesuaian juga terjadi ketika pemerintah Cina berjuang keras untuk menghentikan kerusakan ekonomi yang disebabkan oleh wabah koronavirus, meskipun ada klaim oleh para pejabat bahwa dampaknya akan bersifat sementara dan terbatas.
Dalam percakapan telepon pada hari Jumat, Presiden Cina Xi Jinping mengatakan kepada rekannya di AS Donald Trump bahwa Cina telah berupaya keras untuk memberantas wabah virus dan meyakinkan presiden Amerika bahwa virus itu tidak mengubah pandangan jangka panjang untuk negara terbesar kedua di dunia itu. ekonomi.
Juru bicara Gedung Putih Judd Deere menambahkan di Twitter bahwa kedua pemimpin telah sepakat untuk melanjutkan komunikasi dan kerja sama yang luas, dan menegaskan kembali komitmen mereka untuk mengimplementasikan kesepakatan perdagangan fase satu AS-China.