
Jakarta – Menteri BUMN Erick Thohir memberi target hingga Juni mendatang bagi PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) untuk melakukan sinergi antarperusahaan BUMN demi peningkatan kinerja. Manajemen Bank BRI pun siap untuk penugasan tersebut.
Erick Thohir berkali-kali mengungkapkan road map sinergi pengembangan perusahaan pelat merah. Ada lima poin berkaitan dengan upaya untuk meningkatkan kinerja BUMN, di antaranya yakni tanggung jawab bisnis dan publik, inovasi model bisnis, disrupsi, investasi, dan SDM.
Berkaitan dengan ini, Erick pun menyinggung beberapa BUMN
terkait inovasi model bisnis dan strategi nilai, salah satunya BRI, berikut
juga dengan potensi harga sahamnya.
“Ada strategic value, seperti BRI yang tidak lain bisnisnya besar,
tapi memang punya tugas berat untuk Mikro ritel,” kata Erick dalam acara
CNBC Indonesia Economic Outlook 2020, di Jakarta, Rabu (26/2/2020).
“Tidak mungkin KUR (Kredit Usaha Rakyat) kita bebani ke Bank Mandiri dan
BNI, footprint gak kuat tapi BRI sendiri sudah mencapai jangkauan
luar biasa,” tambah Erick.
“Apalagi kemarin sudah rapat dengan BRI, saya pastikan Juni ini ada sinergi
antara BRI, Pegadaian, PNM, jadi jelas over lapping kebijakannya tidak ada
disitu dan target marketnya jelas. Ini kalau terjadi, BRI akan jadi bank luar
biasa, cepet-cepet beli sahamnya,” lanjut Erick.
Sementara itu Dirut Bank BRI Sunarno menjawab arahan menteri BUMN terkait sinergi BUMN masih dalam pembahasan.
“Kita diarahkan untuk sinergi antara BUMN yang memang selama ini mendapatkan assignment [tugas] yang selama ini memberdayakan UMKM,” ujar Sunarno.
Artinya, sinergi tersebut bisa dilakukan oleh tiga BUMN yaitu BRI, PT Pegadaian dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM). Sinergi tersebut menurutnya masih dalam pembahasan akan berbentuk seperti apa.
“Dikasih target waktu Juni sudah harus jelas bentuknya. Apakah nanti penggunaan jaringan secara bersama, karena misal contoh agen punya Pegadaian, BRI punya BRILink,” ungkapnya.