
Jakarta – PT Matahari Department Store Tbk mengatakan dari 23 gerai ritel yang sedang dipantau perseroan, 13 di antaranya bakal ditutup tahun ini.
“Kami terus beroperasi dalam situasi makro yang menantang. Kami memastikan pengendalian yang ketat atas beban operasional dan belanja modal. Kami terus mendapat dukungan dari pemilik mal dan pemasok,” ujar Chief Financial Officer PT Matahari Department Store Tbk, Niraj Jain dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat, 23 April 2021, seperti dikutip laman resminya Selasa, (27/4/2021).
Matahari melaporkan penjualan kotor 2020 senilai Rp8,6 Triliun, lebih rendah 3% dari tahun sebelumnya. Sementara beban operasional turun Rp1,1 Triliun atau 4% dibandingkan tahun sebelumnya. Rugi bersih senilai 9 Triliun, dibandingkan laba bersih Rp1.4 Triliun di 2019.
PT Matahari Department Store Tbk (“Matahari” atau “Perseroan”; kode saham: “LPPF”) melaporkan penjualan kotor Rp8,6 Triliun untuk tahun yang berakhir pada 31 December 2020, 52,3% lebih rendah dari tahun lalu, dengan pendapatan bersih turun 52,9% menjadi Rp4,8 Triliun.
“COVID-19 membawa dampak yang tidak diantisipasi sebelumnya bagi bisnis di seluruh dunia, tak terkecuali Matahari. Sepanjang 2020, Perseroan beroperasi di lingkungan dengan tingkat ketidakpastian yang sangat tinggi”, ujar Niraj Jain.
Sementara itu penjualan kotor Triwulan I tahun 2021 sebesar Rp 2.076 Miliar, lebih rendah 23,6% dari 2020 dan 37,4% dari penjualan bersih menjadi Rp 1.162 Miliar, 25.0% di bawah 2020, dan 39,7% di bawah 2019. Rugi bersih Rp (95) Miliar, serupa tahun lalu, vs laba bersih Rp143 Miliar di Tw1 2019.
“Bisnis selama Triwulan 1 2021 masih terdampak oleh PSBB ketat yang berlaku hingga 8 Februari, yang kemudian berlanjut dengan PPKM Berskala Mikro yang sampai saat ini masih diterapkan. Perseroan telah memulai program musiman lebih awal agar keamanan kedatangan para pengunjung terjaga dan sebagai antisipasi atas situasi yang tidak menentu, khususnya dengan pembatasan mudik”, jelas Niraj Jain.
Perseroan dengan cermat mengawasi 23 gerai dalam pemantauan, dan berencana untuk menutup 13 gerai tahun ini. Sepuluh gerai dalam pemantauan lainnya masih terus ditinjau. Kami membuka satu gerai baru di Balikpapan (Kalimantan Timur) di April 2021.
Di Maret, Matahari menutup sementara hampir seluruh gerai, dan kemudian membuka kembali secara bertahap di Mei. Di pertengahan September, pembatasan kembali diberlakukan yang mengakibatkan penutupan gerai / pembatasan jam operasional, juga pembatasan jumlah pelanggan. Matahari memastikan keselamatan seluruh pelanggannya dan karyawannya, dan dengan ketat mengikuti berbagai protokol kesehatan.
Matahari mengambil sejumlah langkah dengan penuh kehati-hatian sepanjang tahun:
Matahari meluncurkan inisiatif digital, termasuk situs jaringan baru Matahari.com, beserta aplikasi berbasis Android dan IOS, di samping memperkenalkan saluran penjualan baru: Social Commerce Shop and Talk (WhatsApp), dan di marketplace (Shopee & JD.ID).
Membuka 3 gerai format besar baru dan menutup 13 gerai format besar yang tidak menguntungkan. Mengakhiri bisnis Gerai Khusus (menutup seluruh 12 gerai khusus) dan mengkonsolidasi bisnis distribusi.
Mengurangi seluruh beban operasional. PT Matahari Department Store Tbk bernegosiasi dengan pemilik mal untuk pengurangan biaya sewa. Mengkonsolidasikan seluruh aktivitas Support Centre dalam satu lokasi.
PT Matahari Department Store Tbk mendapatkan fasilitas bank tambahan senilai Rp0,5 Triliun, di atas fasilitas sebelumnya senilai Rp1,7 Triliun selama kuartal kedua 2020.
“Dengan seluruh langkah tersebut, Perseroan mengakhiri 2020 dengan rugi bersih Rp0.9 triliun”, ungkapnya.
Niraj Jain, Chief Financial Officer Matahari mengatakan, kami meyakini bahwa sangat tidak mungkin penjualan akan akan kembali ke normal sebelum tahun 2022.
“Fokus kami saat ini adalah menjaga pelanggan dan karyawan kami tetap aman, sementara bersiap untuk pemulihan yang dapat datang kapan pun. Tim kami berpegang teguh pada Belanja Aman – 5 Komitmen Matahari, dan melayani pelanggan dengan protokol kesehatan yang ketat.” Pungkasnya.