Ketua Umum SP NIBA Bumiputera 1912 F. Ghulam Naja saat melakukan aksi di depan Gedung Otoritas Jasa Keuangan
Jakarta – Serikat Pekerja Niaga, Bank, Jasa, dan Asuransi (SP NIBA) AJB Bumiputera 1912 menggelar unjuk rasa damai di depan kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Jakarta (30/4/2025) sebagai bentuk protes terhadap kondisi perusahaan yang dinilai semakin memburuk dan membahayakan nasib jutaan rakyat Indonesia yang berada dalam ekosistem AJB Bumiputera 1912.
Ketua Umum SP NIBA Bumiputera 1912 F. Ghulam Naja, melalui pernyataan sikap resmi yang dibacakan di lokasi aksi, SP NIBA menyampaikan mosi tidak percaya terhadap seluruh organ perusahaan yang saat ini mengelola AJB Bumiputera. Mereka menilai pengelolaan perusahaan sarat pelanggaran, tidak transparan, dan gagal menyelamatkan perusahaan dari krisis berkepanjangan.
“Organ perusahaan terbukti tidak memiliki integritas dan kemampuan memadai untuk menyelesaikan masalah. Akibatnya, yang menjadi korban bukan hanya pekerja, tetapi juga pensiunan, pemegang polis, agen, hingga tenaga outsourcing,” tegas perwakilan SP NIBA dalam orasinya.
SP NIBA mencatat berbagai bentuk pelanggaran, mulai dari rasionalisasi SDM sepihak tanpa pesangon, tunggakan gaji sejak Agustus 2023, pemotongan nilai klaim polis sepihak, hingga tidak dibayarnya hak-hak mitra kerja dan outsourcing. Mereka juga menyoroti dugaan penggunaan aset perusahaan secara tidak wajar dan berpotensi merugikan lebih lanjut.
Dalam pernyataannya, SP NIBA mendesak kepada OJK dalam tujuh tuntutan utama kepada di antaranya:
- Mencopot seluruh organ perusahaan melalui mekanisme fit and proper test ulang;
- Melakukan pemeriksaan khusus terhadap dugaan penyimpangan aset AJB Bumiputera;
- Mengendalikan langsung AJB Bumiputera dengan menunjuk pengelola statuter atau pengendali lain yang kompeten;
- Mendorong penyelidikan hukum terhadap dugaan fraud dan skandal yang menyebabkan kerugian;
- Melibatkan elemen masyarakat luas dalam penyelamatan satu-satunya bentuk usaha bersama di sektor asuransi nasional.
Menurut SP NIBA, skema penyehatan keuangan (RPK) yang dijalankan saat ini gagal total dan tidak mencerminkan upaya penyelamatan. Mereka mengkritik bahwa keputusan penting kerap diambil oleh peserta RUA yang menurut mereka dipilih secara tidak sah, serta mencampuri urusan operasional yang seharusnya menjadi domain direksi dan komisaris.
“Kekayaan perusahaan terus terkikis, nilai manfaat polis turun, dan manajemen tidak menunjukkan transparansi maupun akuntabilitas. Jika ini terus dibiarkan, AJB Bumiputera 1912 akan runtuh,” ujar salah satu pimpinan SP NIBA.
Aksi ini juga diwarnai dengan seruan moral kepada publik, termasuk akademisi, praktisi, organisasi masyarakat, dan lembaga negara, untuk turut menyelamatkan AJB Bumiputera 1912 sebagai satu-satunya bentuk usaha bersama yang masih hidup di Indonesia. SP NIBA menekankan entingnya menjaga eksistensi lembaga asuransi nasional berbasis mutual sebagai bagian dari warisan ekonomi rakyat.
“Selamatkan Bumiputera, berarti menyelamatkan jutaan rakyat Indonesia yang telah percaya dan bergantung padanya,” tutup orasi.
Menurut SP NIBA, skema penyehatan keuangan (RPK) yang dijalankan saat ini gagal total dan tidak mencerminkan upaya penyelamatan. Mereka mengkritik bahwa keputusan penting kerap diambil oleh peserta RUA yang menurut mereka dipilih secara tidak sah, serta mencampuri urusan operasional yang seharusnya menjadi domain direksi dan komisaris.
“Kekayaan perusahaan terus terkikis, nilai manfaat polis turun, dan manajemen tidak menunjukkan transparansi maupun akuntabilitas. Jika ini terus dibiarkan, AJB Bumiputera 1912 akan runtuh,” ujar salah satu pimpinan SP NIBA.
Aksi ini juga diwarnai dengan seruan moral kepada publik, termasuk akademisi, praktisi, organisasi masyarakat, dan lembaga negara, untuk turut menyelamatkan AJB Bumiputera 1912 sebagai satu-satunya bentuk usaha bersama yang masih hidup di Indonesia. SP NIBA menekankan pentingnya menjaga eksistensi lembaga asuransi nasional berbasis mutual sebagai bagian dari warisan ekonomi rakyat.
“Selamatkan Bumiputera, berarti menyelamatkan jutaan rakyat Indonesia yang telah percaya dan bergantung padanya,” tutup orasi.

Selamatkan AJB Bumiputera 1912
Asuransi berbasis Mutual
Kalau sudah tdk bisa dipertahankan, segera ditutup saja. Uang nasabah makin habis jika terus tergerus utk operasional yg minus.
Bongkar.. Banyak praktek2 yg dilakukan direksi, komisaris dan RUA yg bertentangan dan hanya untuk kepentingan pribadi/golongan tertentu..
Karyawan, pensiunan, mitra kerja, pempol dirugikan dan tidak diperdulikan..
OJK.. Selamatkan AJB Bumiputera 1912
OJK harus bertanggung jawab atas segala kerusakan yg terjadi pada AJB Bumiputera, semakin di awasi semakin rusak !!!
Duit nasabah ribuan orang itu dikemanakan,PNM OJK harus Bertanggung jawab ..dulu enak aja rayu2 kaminutk jadi Nasabah sekarang kami minta duit kami sendiri,alasannya mau jual asetnya dulu…itu gedung Bumiputra yg di Thamrin dan daerah lainnya apa belum cukup utk bayar hutang kepada Nasabah
Dunia akherat ngga rela uang asuransi saya tak dibalikin
Janji Penurunan Nilai Manfaat cuma ngakali saja. Ngga ada realisasinya
Neraka jahanam bagi yg makan uang nasabah
Semoga pemerintah benar² memberikan atensi serius kepada Bumiputera yg merupakan warisan bangsa Indonesia dengan keunikan bentuk Usaha Bersama sebagaimana amanat UUD.
#presiden
#dprri
#kemnaker
#ojk