
Seminar bertajuk "Mengembangkan Kompetensi SDM Manajemen dan Administrasi Layanan Umum (General Affairs) Industri Keuangan di Era Digital” yang diselenggarakan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) bersama Digital Financial Center (DFC) Vokasi UI Jakarta pada Selasa (10/12).
Jakarta – Era digital mensyaratkan keharusan bagi SDM di sektor keuangan untuk memiliki kompetensi digital. Hal ini disebabkan transformasi teknologi digital telah mengubah secara mendasar cara bekerja dan layanan di industri keuangan yang lebih responsif dan handal mengakomodasi tuntutan pasar yang terus berkembang.
Kemampuan digital memungkinkan para profesional untuk mengoptimalkan proses bisnis, meningkatkan efisiensi operasional, serta mampu menganalisis data secara komprehensif yang menunjang keunggulan kompetitif yang adaptif terhadap perubahan. Tidak terkecuali bagi pegawai di bagian operasional (back office) khususnya fungsi layanan umum, kompetensi digital menjadi sangat krusial dalam mendukung mobilitas dan efektivitas kerja.
Pegawai tidak saja menjalani tugas dan fungsi administrasi konvensional, tetapi dituntut mampu mengelola administrasi kantor modern berkonsep smart office didukung IoT dan AI, mobile device management (MDM), cloud computing, otomatisasi layanan yang terintegrasi, dan workflow yang terfasilitasi sistem informasi yang handal. Secara ringkas kompetensi digital merupakan kemampuan individu untuk menggunakan, memahami, dan berinteraksi dengan teknologi digital secara efektif, kritis, dan bertanggung jawab sesuai bidang pekerjaannya.
Digital Financial Center (DFC) Vokasi UI menggelar seminar bertajuk “Mengembangkan Kompetensi SDM Manajemen dan Administrasi Layanan Umum (General Affairs) Industri Keuangan di Era Digital” yang diselenggarakan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) untuk jajaran staf dari fungsi layanan umum di Kantor Pusat LPS Jakarta pada Selasa (10/12).
Materi seminar menyajikan beberapa tema yang relevan dan up to date, berangkat dari pemahaman budaya organisasi dan penerapannya dalam manajemen layanan moderen, literasi digital, transformasi digital perkantoran, teknik komunikasi efektif untuk layanan prima dan pentingnya kepemimpinan di era digital yang dibawakan para pemateri akademisi Vokasi UI yang pakar di bidangnya, antara lain pakar komunikasi Devie Rahmawati, konsultan bisnis inovatif Mila Viendyasari dan pakar manajemen pemasaran Hendra Hidayat.
Direktur Program Pendidikan Vokasi UI, Padang Wicaksono, memberikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan seminar peningkatan kapabilitas tersebut sebagai salah satu upaya mentransformasi ekosistem industri keuangan nasional melalui pengembangan kompetensi digital. Menurutnya, perguruan tinggi memiliki tanggung jawab strategis dalam mentransformasi talenta-talenta yang resilien dalam menghadapi perkembangan teknologi digital yang sangat cepat. “Vokasi UI telah berkomitmen penuh untuk menjembatani kebutuhan industri, khususnya sektor keuangan, dengan pengembangan SDM yang kompeten di bidang digital,” tegas Padang.
Sejalan dengan kebutuhan LPS, di mana LPS dalam UU No 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (P2SK) mendapatkan amanat baru menjalankan Program Penjaminan Polis (P3). P3 merupakan terobosan baru dalam sistem perlindungan konsumen di sektor keuangan. LPS akan berperan penting dalam menjamin polis asuransi, yang membutuhkan kemampuan analisis data, manajemen risiko digital, kecepatan proses serta penyediaan infrastruktur teknologi informasi yang handal. Oleh karenanya LPS terus mengembangkan kompetensi SDM melalui serangkaian kegiatan peningkatan kapabilitas SDM di bidang teknologi digital.
Pihak LPS selaku penyelenggara seminar yang diwakili Ramadhian Moetomo Penasihat Pratama Group Pusat Pendidikan dan Pelatihan LPS mengatakan bahwa seminar tersebut sangat relevan untuk meningkatkan kompetensi SDM LPS dalam menghadapi tantangan era digital di industri keuangan.
“Seminar ini bagian dalam upaya mempersiapkan kompetensi SDM LPS dalam menjalankan fungsi sebagai penjamin polis pada 2028, namun demikian tentunya kami berharap kegiatan ini dapat langsung memberi dampak terhadap efektivitas kerja tim dan kualitas layanan LPS di era digital sekarang ini” jelas Ramadhian dalam penutupan acara
Sepanjang seminar, peserta diberikan pemahaman konseptual dan praktis yang dapat langsung diterapkan dalam pekerjaan sehari-hari. Metode pemaparan interaktif, dinamika kelompok, problem solving membuat setiap sesi memberi insight dan motivasi untuk berkembang.
“Seminar ini sangat bermanfaat dan relevan dengan pekerjaan keseharian yang saya hadapi. Saya mendapatkan wawasan baru sekaligus inspirasi untuk terus meningkatkan kompetensi diri”, terang Jamil salah seorang peserta seminar yang cukup antusias.
Ketua DFC Vokasi UI, Dede Suryanto mengatakan bahwa DFC sebagai pusat pengembangan SDM Digital tidak hanya fokus memberikan edukasi, sosialisasi dan literasi keuangan digital kepada kalangan akademik dan masyarakat, namun juga aktif mendukung inisiasi pelaku sektor industri baik sektor keuangan maupun sektor lain untuk meningkatkan kapabilitas SDM dengan memberikan pelatihan, workshop dan seminar di bidang keuangan digital.
“Upaya ini dilakukan sebagai bentuk aktualisasi peran kampus dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi digital Indonesia yang inklusif dan berkelanjutan”, pungkasnya.