
BREBES – Pemerintah Kabupaten Brebes mengaku telah menganggarkan Rp 8,27 M, untuk pembelian alat perlindungan diri (APD). Namun petugas di lapangan mengaku pengadaan APD didapat dari anggaran dinas dan pemberian pihak ketiga yang peduli pada kondisi petugas.
Kondisi ini dialami di sejumlah daerah yang masuk wilayah kerja Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Puskesmas Bumiayu, yang membawahi lima puskesmas, yaitu Puskesmas Bumiayu, Puskesmas Buaran, Puskesmas Bantarkawung, Puskesmas Salem, dan Puskesmas Bentar.
Menanggapi hal tersebut DPRD Brebes dalam Rapat Badan Anggaran (Banggar) pada, Rabu (8/4) sepakat menambah anggaran penanganan wabah virus Corona atau COVID-19 di Kabupaten Brebes sebesar Rp 57 milliar untuk tiga bulan.
“iya, memang medis kekurangan APD, karena alokasi awal Pemda Brebes hanya sedikit. Tapi Banggar kemarin siang sudah melakukan alokasi perubahan anggaran APBD,” kata Didi Tuswandi, DPRD F PDIP saat dimintai konfirmasi pada, Kamis (9/4/2020).
Menanggapi keluhan petugas yang mengalami kekurangan APD, Sekretaris Daerah sekaligus Ketua Gugus Tugas COVID-19 Kabupaten Brebes Joko Gunawan menerangkan data dari Dinas Kesehatan Brebes pengadaan sudah ada 500 set dan langsung di distribusikan ke RSUD Brebes dan sebagian utk tenaga kesehatan di Puskesmas.
“Saat ini memang kita masih kesulitan untuk mendapatkan APD, sehingga diupayakan memaksimalkan dari perajin UMKM utk percepatan pengadaannya ,” ungkap Sekda.
Djoko Gunawan, menjelaskan sudah menghabiskan anggaran Rp 8,27 miliar dari anggaran yang tersedia, yakni Rp 10 miliar. Anggaran itu untuk biaya pengadaan APD, desinfektan, perawatan 20 pasien PDP, dan keperluan lain, seperti dilansir dari detik.com.
Menanggapi keluhan petugas yang mengalami kekurangan APD, Djoko Gunawan menerangkan anggaran pengadaan alat kesehatan sudah didrop ke dinas terkait. APD dan alat ini diperuntukkan bagi tenaga medis.
Kepala Dinas Kesehatan Brebes Sartono mengaku mengetahui minimnya APD dan alat kesehatan di lapangan. Dia menyebut menemui kendala dalam pengadaannya. Selama ini, kata dia, baru bisa membelanjakan Rp 500 juta untuk pembelian APD dan alat kesehatan.
“Kita baru bisa membelanjakan Rp 500 juta untuk pengadaan APD dan alkes bagi petugas medis. Sekarang pengadaannya sangat sulit,” tukas Sartono.
Sedangkan kebutuhan masker untuk masyarakat, Sartono menambahkan, pembeliannya dialokasikan dari dana desa. Setiap desa akan dibebani pembelian masker untuk dibagikan kepada warga.
That is a really good tip particularly to those new to the blogosphere.
Brief but very precise info… Thank you for sharing this one.
A must read post!