
“Membangun Komunikasi Publik yang Sejuk dan Teduh“
Dengan hormat, perkenankan saya menyampaikan pandangan sebagai wujud kecintaan dan harapan serta doa bagi Saudara-Saudaraku Bapak dan Ibu jajaran Presidential Communications Office (PCO) berkenaan pentingnya komunikasi publik yang sejuk dan teduh dalam membangun kepercayaan masyarakat terhadap Pemerintah.
Urgensi Komunikasi Publik yang Sejuk
Dalam era informasi yang cepat dan dinamis, komunikasi publik memainkan peran kunci dalam menjaga stabilitas sosial dan politik. Di tengah polarisasi dan derasnya arus informasi di media sosial, komunikasi pemerintah harus transparan, informatif, dan membangun kebersamaan. Komunikasi yang sejuk mampu menenangkan publik saat krisis, memberikan kejelasan di tengah simpang siur informasi, serta membangun kepercayaan terhadap institusi pemerintahan.
Peran Juru Bicara Pemerintah dalam Mewujudkan Komunikasi yang Sejuk dan Teduh
Baru-baru ini, PCO yang dipimpin oleh Kepala Kantor Komunikasi Hasan Nasbi telah melantik enam juru bicara utama dengan latar belakang yang beragam untuk memastikan komunikasi yang lebih efektif dan membangun kepercayaan publik.
Mereka adalah:
1. Philips Jusario Vermonte
Akademisi dan mantan Direktur Eksekutif CSIS, berpengalaman dalam komunikasi kebijakan dan diplomasi.
2. Adita Irawati
Mantan Juru Bicara Kementerian Perhubungan dan Staf Khusus Presiden, ahli dalam komunikasi korporat dan media.
3. Ujang Komarudin
Pengamat politik dan dosen dengan analisis tajam namun tetap objektif.
4. Prita Laura
Mantan jurnalis dengan 15 tahun pengalaman di media dan komunikasi strategis.
5. Dedek Prayudi
Tokoh muda aktif di Partai Solidaritas Indonesia dengan pengalaman dalam komunikasi politik.
6. Hariqo Wibawa Satria
Praktisi komunikasi digital dan mantan Direktur Eksekutif Komunikonten, ahli dalam pengelolaan informasi di media sosial.
Dengan keahlian mereka, diharapkan strategi komunikasi yang diterapkan dapat lebih efektif dalam meredam ketegangan publik serta membangun narasi yang menyejukkan.
Strategi Komunikasi yang Sejuk dan Teduh
Agar komunikasi publik tetap kondusif, beberapa strategi utama yang harus diterapkan meliputi:
Keterbukaan dan Transparansi Menyampaikan informasi yang akurat, jelas, dan mudah dipahami.
Empati dan Humanisme
Menunjukkan kepedulian dalam setiap pesan yang disampaikan, terutama di situasi krisis.
Bahasa Sederhana dan Mudah Dipahami Menghindari istilah teknis yang bisa membingungkan masyarakat.
Konsistensi Pesan Memastikan informasi yang diberikan selaras di seluruh kanal komunikasi.
Pemanfaatan Berbagai Kanal Komunikasi Menggunakan media konvensional dan digital secara efektif untuk menjangkau semua lapisan masyarakat.
Sebagai contoh, dalam penanganan pandemi COVID-19, pemerintah berhasil membangun komunikasi publik yang efektif melalui juru bicara khusus, penyebaran informasi yang jelas, serta penyampaian pesan yang konsisten dari berbagai lembaga terkait. Hal ini membantu mengurangi kepanikan dan meningkatkan kepercayaan masyarakat.
Inspirasi dari Pidato Pemimpin Dunia
Pidato inspiratif yang dapat menjadi referensi dalam membangun komunikasi publik yang sejuk:
Presiden Soekarno “Jangan Sekali-kali Meninggalkan Sejarah” (Jas Merah), yang menekankan pentingnya belajar dari sejarah untuk menjaga persatuan bangsa.
Nelson Mandela
“I Have Walked That Long Road to Freedom” Menggambarkan perjuangan melawan apartheid dan pentingnya rekonsiliasi nasional dalam membangun masyarakat yang harmonis.
Barack Obama – “Yes We Can” Disampaikan saat kampanye kepresidenan tahun 2008, pidato ini menginspirasi jutaan orang dengan pesan harapan dan persatuan.
Referensi
- The Art of Public Speaking oleh Dale Carnegie – Teknik berbicara yang membangun kepercayaan dan koneksi emosional.
- Effective Government Communication: A Case Study of Crisis Management oleh Peter Sandman – Strategi komunikasi pemerintah dalam menangani krisis.
- The Role of Spokespersons in Public Relations dari Harvard Business Review – Peran juru bicara dalam membangun citra positif dan kepercayaan masyarakat.
- Leadership is Language: The Hidden Power of What You Say and What You Don’t oleh David Marquet (2020) – Buku ini menjelaskan bagaimana pemimpin dapat menciptakan budaya komunikasi yang lebih efektif dengan menggunakan bahasa yang mendorong partisipasi, keterbukaan, dan pengambilan keputusan yang lebih baik.
Membangun komunikasi publik yang sejuk dan teduh adalah tantangan yang harus dihadapi oleh setiap pemerintahan. Dengan juru bicara yang kompeten dan strategi komunikasi yang baik, pemerintah dapat meningkatkan kepercayaan dan kebersamaan dalam masyarakat. Komunikasi yang baik bukan hanya tentang menyampaikan informasi, tetapi juga tentang membangun hubungan yang kuat antara pemerintah dan rakyatnya.
Semoga tulisan ini bermanfaat dan menjadi bahan diskusi yang konstruktif.
Wallahu A’lam Bishawab.
Fastabiqul Khairat.
Aamiin Ya Rabbal Alamin.
Disusun dari berbagai sumber referensi oleh:
Diding S Anwar
Ketua Bidang Penjaminan Kredit UMKM & Koperasi RGC FIA Universitas Indonesia.