
Jakarta – Presiden Joko Widodo telah memerintahkan seluruh Kepala Daerah (Gubernur, Bupati, dan Wali Kota) untuk melakukan realokasi anggaran untuk memperkuat biaya penanggulangan wabah Covid-19.
Inpres Nomor 4 Tahun 2020 tentang Refocussing Kegiatan, Realokasi Anggaran serta Pengadaan Barang dan Jasa dalam rangka Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) tertanggal 20 Maret 2020.
Hal tersebut direspon oleh beberapa Kepala Daerah ntuk menangani wabah ini.
Pemprov DKI Jakarta menggelontorkan uang sebesar Rp 130 miliar. Anggaran ini tertulis dalam Instruksi Sekretaris Daerah (Insekda) nomor 24 tahun 2020 tentang Input Perubahaan Anggaran Mendahului Perubahan APBD Tahun Anggaran 2020 pada 17 Maret 2020 lalu.
Keputusannya adalah Pemprov DKI mengizinkan pengurangan pada dana Biaya Tak Terduga sebesar Rp 130.052.233.632 untuk mengatasi wabah corona di ibu kota. Dana tersebut dialihkan untuk berbagai keperluan dalam penanganan covid-19.
Pemprov Banten mengalihkan anggaran sebesar Rp 107 miliar dari sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) untuk penanganan virus corona (Covid-19). Dengan demikian, Pemprov Banten menganggarkan total sebesar Rp 152 miliar.
“Anggaran yang digeser untuk kebutuhan penanganan virus corona seluruhnya berjumlah Rp 107,76 miliar. Anggaran itu berasal dari empat OPD dan instansi Pemprov Banten,” kata Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Banten Rina Dewiyanti, Senin (23/3/2020).
Pemprov Jawa Tengah menyiapkan anggaran sebesar Rp 1,4 triliun untuk penanganan wabah virus corona jenis baru (COVID-19) di Provinsi Jawa Tengah
Gubernur Ganjar Pranowo menyatakan akan “Setelah kita kalkulasi rinci, kita butuh R p1,4 triliun juga masih bisa bertambah dengan dukungan anggaran dari APBD kabupaten/kota. Ia menyebutkan, potensi penggeseran anggaran di kabupaten/kota untuk Pandemic Respons ini sangat besar, salah satunya yang bersumber dari dana alokasi khusus (DAK).
Pemprov Jawa Barat menyiapkan anggaran tambahan sebesar Rp 500 miliar untuk berbagai keperluan penanganan virus corona (Covid-19).
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan sudah belanjakan Rp 48 miliar untuk pengadaan alat pelindung diri (APD), masker dan 20 ribu alat test (test kit). Ia mengklaim semua sudah didistribusikan ke berbagai daerah. “Kita sudah belanjakan Rp 48 miliar sampai hari ini, kita akan siapkan dana sampai 500 miliar,” kata dia di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Selasa (24/3).
Pemprov DI Yogyakarta mengalokasikan anggaran sebesar Rp 26,9 miliar untuk pencegahan dan penanganan virus Corona (Covid-19). Anggaran tersebut bersumber dari APBD DIY tahun 2020.
Ketua Komisi A DPRD DIY, Eko Suwanto menuturkan, bahwa dalam rapat dengan gugus tugas Pemda DIY “Sesuai dengan protokol yang ada untuk sektor kesehatan sekitar Rp 23 miliar, pendidikan Rp 399 juta, dan komunikasi Rp 733 juta,” ujar Eko dalam keterangan pers di DPRD DIY pada Rabu, 1 April 2020.
Pemprov Jawa Timur (Jatim) beserta DPRD Jatim menyepakati anggaran percepatan penanganan wabah virus corona atau Covid-19 pada alokasi tahap awal sebesar Rp 360 miliar.
Alokasi awal anggaran percepatan penanganan Covod-19 di Jatim diambil dari pemangkasan dana kunjungan kerja DPRD Jatim sebesar Rp 100 miliar, dana tidak terduga Rp 100 miliar, serta pemangkasan anggaran Pemprov Jatim Rp 160 miliar.
Pemprov Kalimantan Utara (Kaltara) telah melakukan realokasi APBD 2020 kurang lebih Rp 39 miliar untuk sejumlah kegiatan penanganan dan pencegahan COVID-19.
Irianto mengatakan, anggaran tersebut direalokasi dari beberapa pos kegiatan, di antaranya biaya perjalanan dinas yang dikurangi, juga dari kegiatan pembangunan yang memang masih bisa ditangguhkan termasuk Dana Alokasi Khusus (DAK), yang memang sesuai Edaran Kementerian Keuangan, harus dihentikan dan dialihkan ke kegiatan penanganan COVID-19.
Pemprov Kalimantan Selatan (Kalsel) telah siap mengalokasikan anggaran dalam penanganan pandemi virus corona atau covid-19. Gubenur Sahbirin Noor menyatakan telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 56 miliar.
“Anggaran Rp 56 miliar sudah siap. Saya perintahkan untuk menggunakan pemberantasan virus corona. Harus efektif dan jangan dikorupsi,” tegas Paman Birin -sapaan akrabnyaSenin (30/3/2020).
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara menyiagakan anggaran sekitar Rp500 miliar untuk percepatan penanganan COVID-19.
Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi menyampaikan Pemprov menyiagakan dana darurat Rp500 miliar. Itu sudah termasuk yang [dana tidak terduga] Rp18 miliar,” katanya di sela-sela pertemuan lintas fraksi DPRD Sumut, Senin (30/3/2020).
Pemprov Sumatera Selatan mengalokasikan dana APBD senilai Rp100 miliar untuk mengatasi penyebaran virus corona (COVID-19) di daerah tersebut yang sejauh ini sudah ada satu orang terkonfirmasi positif.
“Dana tersebut merupakan dana tahap awal yang digelontorkan Pemprov Sumsel, dari pengalihan anggaran perjalanan dinas dan kegiatan seremonial,” kata Gubernur Sumsel Herman Deru di Palembang Rabu (25/3/2020).
Pemerintah Provinsi Bali menyiapkan anggaran senilai Rp 15 miliar sebagai antisipasi jika virus corona mewabah di Pulau Dewata.
“Dana ini bisa digunakan, jika wabah virus corona benar-benar terjadi dan membutuhkan dana yang besar,” ucap Sekda Bali Dewa Indra di Denpasar, Rabu 4 Maret 2020.
Pemprov Sulawesi Selatan (Sulsel) bakal mengucurkan anggaran sebesar Rp250 miliar untuk penanganan virus corona atau Covid-19.
“Jadi sementara tim masih bekerja. Tapi secara teknis DPRD sudah memberikan dukungan. Anggaran yang disediakan sebagai awal sebesar Rp250 miliar,” ujar Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Sulsel, Junaedi Akbar, Minggu (29/3/2020).
Pemprov Sulawesi Utara Pihaknya telah mengalokasikan Rp 48,5 miliar dalam menangani pandemi Covid-19 di Sulut
“Semua alat kelengkapan untukmenangani Covid-19 harus sudah diadakan. Ini juga perintah dari Pak Gubemur Olly, Dondokambey, supaya semua kelengkapan seperti Rapid test, masker, sarung tangan dan lain-lain sudah harus ada secepatnya,” tutur Wakil Gubernur Sulut Steven Kandouw.
Pemprov Nusa Tenggara Barat menyiapkan alokasi anggaran sebesar Rp25 miliar untuk penanganan wabah virus corona baru atau COVID-19.
“Kita sedang menghitung berdasarkan surat keputusan (SK) Gubernur NTB yang menetapkan siaga darurat bencana non alam COVID-19 sampai dengan Juli 2020. Dengan sampai Juli itu, angka coba kita siapkan antara Rp20 miliar sampai Rp25 miliar,” ujar Kepala Dinas Kesehatan NTB, dr Nurhandini Eka Dewi di Mataram, Sabtu.
Pemprov Nusa Tenggara Timur (NTT) menyetujui permohonan Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laikodat, untuk menggunakan dana sebesar Rp 104 miliar guna penanganan Covid-19 di wilayah itu.
“Iya, kami setujui anggaran sebesar Rp 104 miliar, mendahului pembahasan perubahan anggaran yang diperuntukkan untuk penanganan Covid-19 di NTT,” ujar Wakil Ketua DPRD NTT, Inche Sayuna, melalui sambungan telepon, Selasa (31/3/2020) siang.
Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin menyiapkan anggaran sebesar Rp 500 Miliar untuk penanganan covid-19 dan pangaman sosial. Bupati memilih kebijakan memperketat penjagaan dan pemeriksaan lalu lintas orang di pintu-pintu masuk wilayah guna mencegah penularan Virus Corona di Bumi Serasan Sekate.
“Hari ini kita gelar pasukan di Polres Muba untuk memastikan kesiapan petugas dalam melakukan penjagaan dan pengamanan. Kita lakukan pembatasan pergerakan pintu masuk ke Muba. Ada 5 titik yang hari ini kita lakukan pengetatan bekerjasama dengan pihak kepolisian,” ujar Bupati Muba, Dodi Reza Alex Noerdin, Selasa (31/3/2020).
Pemerintah Provinsi Papua Barat mengalokasikan anggaran Rp5 milliar lebih untuk pencegahan corona covid-19.
Sekretaris Daerah Provinsi Papua Barat, Nataniel Mandacan mengatakan alokasi anggaran merupakan Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) tahun berkenaan yang nantinya akan digunakan untuk pembiayaan seperti perlengkapan kebutuhan peralatan di RSUD Provinsi Papua Barat, Alat Pelindung Diri (APD) untuk petugas medis, tempat tidur kebutuhan lainnya yang berkaitan dengan pencegahan covid-19 pada Senin (23/3/2020).
Pemerintah Kabupaten Mimika, Provinsi Papua, menyiapkan anggaran Rp160 miliar untuk menangani wabah virus corona baru atau Coronavirus Disease 2019 (Covid-19).
Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Mimika Reynold Ubra mengatakan,
“Itu kami rasionalisasi dari kegiatan yang betul-betul tidak bisa berjalan,” kata Reynold, yang juga Plt. Kepala Dinas Kesehatan Mimika, Kamis (26/3).
Berikut data Alokasi Anggaran Covid-19 di berbagai daerah:
NO | DAERAH | ANGGARAN |
1 | DKI Jakarta | 130 Miliar |
2 | Banten | 107 Miliar |
3 | Jawa Barat | 500 Miliar |
4 | Jawa Tengah | 1.4 Triliun |
5 | DI Yogyakarta | 26.9 Miliar |
6 | Jawa Timur | 360 Miliar |
7 | Kalimantan Utara | 39 Miliar |
8 | Kalimantan Selatan | 56 Miliar |
9 | Sulawesi Selatan | 250 Miliar |
10 | Sulawesi Utara | 48.5 Miliar |
11 | Sumatera Utara | 500 Miliar |
12 | Sumatera Selatan | 100 Miliar |
13 | Bali | 15 Miliar |
14 | NTB | 25 Miliar |
15 | NTT | 104 Miliar |
16 | Kab. Musi Banyuasin | 500 Miliar |
17 | Papua Barat | 5 Miliar |
18 | Kab. Mimika | 160 Miliar |
Data diolah dari berbagai sumber.