
Oleh : Diding S. Anwar
Catatan Reflektif untuk Jiwa yang Ingin Sadar.
Catatan ini mengajak kita semua untuk memandang kehidupan dan kematian sebagai dua sisi dari satu perjalanan.
Kematian bukanlah akhir yang menakutkan, melainkan pengingat lembut agar hidup dijalani dengan makna, kesadaran, dan kebaikan.
Dalam keterbatasan waktu, kita didorong untuk tidak menunda niat baik, karena pada akhirnya, bukan soal berapa lama kita hidup, tetapi apa yang kita tinggalkan dalam hati sesama.
Langit senja perlahan temaram,
Angin sore membawa pesan.
Hidup ini bukan tentang lama,
Tapi tentang apa yang kita tinggalkan.
Waktu Kita Terbatas
Salah satu ilusi terbesar manusia adalah keyakinan bahwa waktu masih panjang.
Kita sering menunda hal-hal baik dengan berpikir:
“Nanti aku berubah…”
“Nanti aku berbenah…”
“Nanti aku jadi lebih baik…”
Namun waktu tidak pernah menunggu.
Terkadang, esok datang bukan untuk memberi kesempatan,
melainkan untuk mengabarkan perpisahan.
Makna Kematian
Kematian adalah keniscayaan. Ia bukan musuh, melainkan bagian dari tatanan semesta.
Ia hadir bukan untuk menakutkan, tetapi untuk menyadarkan:
Bahwa semua yang kita miliki bersifat sementara,
dan yang benar-benar kita bawa hanyalah nilai, niat baik, dan tindakan penuh makna.
Maka layak kita bertanya dalam hening:
Apakah kita pernah menyayangi dengan tulus?
Apakah kita pernah memaafkan dengan ikhlas?
Apakah kita pernah hadir sepenuhnya bagi sesama?
Jangan Tunda Kebaikan
Yang abadi bukan yang terlihat,
melainkan yang tertanam dalam hati orang lain karena ketulusan dan kebaikan kita.
Sebelum semuanya menjadi kenangan,
mulailah menanam kebaikan,
dalam pikiran, kata, dan perbuatan.
Hidup bukan tentang selalu benar,
tapi tentang selalu bersedia belajar.
Bukan tentang terlihat besar,
tapi tentang memiliki hati yang bersih dan bijak.
Tak semua awan membawa badai,
Tak semua jejak meninggalkan debu.
Hidup yang baik tak selalu ramai,
Tapi selalu meninggalkan cahaya yang tak semu.
Mohon dimaknai, tidak cukup hanya dibaca.
Untuk jiwa-jiwa yang sedang mencari arah,
semoga catatan ini menjadi pelita yang jujur dan meneduhkan.
Berlomba-lombalah dalam kebaikan.
Aamiin Ya Rabbal ‘Alamin