
Oleh: Rizal Ramadhan, S.Pt
Sektor pertanian menjadi salah satu peranan krusial dalam stabilitas ekonomi Indonesia, sebagai penyokong mata pencaharian sebagian besar penduduk dan pilar ketahanan pangan nasional. Dalam menghadapi perubahan global dan teknologi yang semakin maju, pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) di sektor pertanian menjadi esensial agar Indonesia dapat memaksimalkan potensi sektor ini. Sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat penting dalam mewujudkan pembangunan pertanian berkelanjutan. Pembangunan pertanian berkelanjutan ini dapat dilakukan dengan melalui pengelolaan seluruh sumber daya secara bijak, baik sumber daya alam atau juga sumberdaya manusia, teknologi dan inovasi bahkan kelembagaan secara maksimal. Salah satu kunci keberhasilam dalam mewujudkan pembangunan pertanian berkelanjutan meyakini pada kualitas sumber daya manusia untuk berkomitmen dalam membangun sektor di bidang pertanian. Menurut (Uchiyama T, 2014), sektor pertanian merupakan salah satu sektor dengan tingkat penyerapan tenaga kerja nasional yang cukup besar yakni 25,19%, akan tetapi sampai saat ini terdapat permasalahan atau kebijakan yang menghambat dalam ketenagakerjaan pertanian. Salah satu yang menjadi tantangan atau hambatan dalam mewujudkan sumber daya manusia yang ideal ialah pada tingkat pendidikan yang relatif rendah sehingga faktor tersebut dapat menyebabkan stagnanisasi dalam kemajuan dibidang pertanian. Sumber daya yang bersumber atau berasal dari manusia merupakan sumber daya yang perlu untuk dibangun dan dikembangkan. Sumber daya manusia merupakan kemampuan yang dimiliki setiap orang yang terpadu dari daya fisik dan daya pikir. Lingkungan dan sekitarnya menjadi sifat dan pelakunya sedangkan keinginan untuk memenuhi kepuasannya didukung oleh motivasi kerja. Setiap manusia mempunyai sumber daya manusia yang terdiri dari daya fisik dan daya pikir. Pada setiap proses kegiatan yang dilaksanakan manusia atau sumber daya manusia menjadi unsur utama. Keahlian didapatkan dari usaha pelatihan atau belajar sedangkan daya pikir merupakan keahlian yang didapat sejak lahir. Proses pembangunan Sumber daya manusia bisa dipertanyakan mengenai peranan dari sumber daya manusia yang harus dikembangkan atau dibangun, agar tercapai sumber daya manusia yang berkualitas atau berbobot sesuai dengan sasaran yang diinginkan dalam mewujudkan pembangunan pertanian nasional.
Salah satu hal yang kemudia harus diperhatikan ialah memikirkan tentang upaya meningkatkan minat generasi muda dalam berkembangnya kontribusi di sektor pertanian. Kondisi yang diinginkan berkaitan dengan meningkatnya jumlah tenaga kerja dalam bidang pertanian. Jika kondisi tersebut berlangsung secara berkala maka peningkatan tenaga kerja dalam bidang pertanian akan cenderung meningkat. Melihat pada situasi yang terjadi saat ini generasi muda untuk menjadi petani atau berusaha dalam bidang pertanian cenderung menurun. Perlu beberapa cara atau hal yang bisa ditawarkan dalam upaya meningkatkan minat generasi muda untuk menjadi petani agar perwujudan pertanian berkelanjutan dapat didorong oleh generasi muda melalui kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah. Untuk meningkatkan minat generasi muda pada sektor pertanian maka diperlukan kebijakan secara intensi dan terarah dalam rangka pemberdayaan tenaga kerja sehingga akan berpengaruh pada peningkatan produktivitas dan aktivitas di bidang pertanian, Berkembangnya sektor pertanian di Indonesia merupakan salah satu yang dapat mengurangi angka pengangguran di daerah maupun di Indonesia. . Dengan banyaknya generasi muda sebagai pelaku di bidang pertaniandiharapkan dapat menjadi alternatif dalam membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya bagi yang membutuhkan. Semakin banyak generasi muda yang terjun langsung di sektor pertanian akan semakin banyak pula yakin terhadap sektor pertanian dengan memperhatikan beberapa prinsip – prinsip pembangunan pertanian yang beasaskan keberlanjutan.
Dalam konteks pembangunan pertanian berkelanjutan, sumber daya manusia yang berkualitas mengutamakan semangat gotong royong dengan mengembangkan beberapa prinsip didalamnya yakni :
- Prinsip – prinsip kualitas hidup
- Prinsip melestarikan lingkungan hidup agar pembangunan berkelanutan
- Prinsip mengotimalkan pemanfaatan sumber daya alam
- Prinsip memanfaatkan daya dukung alam
Berdasarkan grand design pembangunan SDM pertanian 2020–2024, misi pembangunan SDM pertanian adalah mewujudkan pendidikan vokasi pertanian yang kompetitif, memantapkan sistem pelatihan vokasi dan sertifikasi profesi pertanian yang berdaya saing, memantapkan sistem penyuluhan yang terpadu dan berkelanjutan serta memantapkan reformasi birokrasi mendukung peningkatan produksi dan daya saing pertanian. Setidaknya ada tiga kelompok SDM pertanian yakni aparat pertanian dari pusat hingga daerah, penyuluh pertanian, serta petani dan pelaku agribisnis lainnya. Masing-masing memiliki karakteristik dan sistem pengembangan tersendiri. Salah satu tantangan agribisnis yakni adanya pekerjaan terotomatisasi yang menggeser pekerjaan rutin dengan keahlian rendah, percepatan, efisiensi dan akurasi pelayanan, serta fleksibilitas kerja menjadi keharusan. Paradigma, inovasi, dan program kerja harus diubah dengan memuat sasaran prioritas yang jelas, di antaranya pengembangan SDM pertanian yang berkualitas dan berdaya saing. Menurut Wangsaatmaja (2019), strategi penegakan SDM meliputi perencanaan yang jelas dan matang, perekrutan dan seleksi yang ketat, pengembangan kompetensi untuk mendukung pelaksanaan tugas, penilaian dan penghargaan terhadap kinerja, adanya promosi dan rotasi karir yang jelas dan fair, serta adanya peningkatan kesejahteraan. Oleh karena itu, SDM pertanian pemerintah, baik pada jabatan struktural maupun fungsional (termasuk di dalamnya penyuluh pertanian), perlu dipetakan jumlah, usia, posisi, dan sebarannya. Peta akan mengarahkan materi dan cara pembinaan serta pengembangan SDM sesuai tuntutan perubahan yang terjadi.
Adapun beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mewujudkan pembangunan pertanian berkelanjutan ialah :
- revitalisasi pendidikan vokasi pertanian yang kompetitif, bertaraf internasional, dan berorientasi ekspor
- pemantapan pelatihan vokasi pertanian untuk meningkatkan kesempatan kerja dan daya saing
- penguatan sistem penyelenggaraan penyuluhan pertanian mendukung peningkatan produksi dan daya saing
- mempersiapkan kelembagaan yang koloboratif untuk menciptakan modal dan kesesuaian pasar
- orientasi ke arah agribisnis yang inklusif
- mengimplementasikan kebijakan yang sesuai untuk peningkatan minat petani muda di sektor pertanian
Dalam mewujudkan pembangunan pertanian yang berkelanjutan diperlukan adanya sumber daya manusia yang mendorong untuk terwujudnya pembangunan pertanian berkelanjutan di Indonesia. Kualitas sumber daya manusia juga menjadi salah satu penentu dalam keberhasilan pembangunan pertanian. Sumber daya manusia yang menguasai dan mengembangkan teknologi dan ilmu pengetahuan pada proses mengelola sumber daya pertanian secara berkelanjutan.
*Tulisan ini sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulia