 
        KUNINGAN – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Harvick Hasnul Qolbi meninjau pengerjaan program Jalan Usaha Tani atau JUT sepanjang 1,2 kilometer di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Program tersebut merupakan dukungan kementan terhadap pemerintah daerah agar terus meningkatkan produksi pangan terutama dalam menghadapi cuaca ekstrem el nino.
Kedatangan Wamentan itu disambut Bupati Kuningan, Acep Purnama. Turut juga mendampingi Bupati dalam penyambutan itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Kuningan Ahmad Juber.
Sementara itu, turut mendampingi Wamentan antara lain, Direktur PPHP Ditjen Perkebunan Prayudi Syamsuri, Kepala Balai Besar POPT Tanaman Pangan Jatisari Yuris Tiyanto, Kepala PPMKP Badan SDM Yusral Tahir, Sub Koor Sertifikasi Benih Direktorat Perbenihan Hortikultura Hendrat Budiarti, Koordinator Pengembangan Jaringan Irigasi Dyah Susilokarti, Kepala Balai Inseminasi Buatan Lembang Tri Harsi, dan Kepala Balai Veteriner Subang Sodirun.
“Program ini adalah investasi yang sangat penting bagi Kabupaten Kuningan agar ke depan mampu memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat dan petani sekitar,” ujar Wamentan Harvick di Desa Cikandang, Kecamatan Luragung, Kabupaten Kuningan, Kamis, (20/7/2023).
Menurut Wamentan, bantuan tersebut nantinya akan diberikan secara bertahap guna memudahkan akses para petani dalam membawa hasil produksinya dari satu tempat ke tempat lainya. Apalagi JUT juga dinilai mampu menghubungkan masyarakat dengan area perkebunan dan agrowisata di sana.
“Bantuan JUT ini diberikan secara bertahap. Untuk yang saat ini, untuk memudahkan saja. Karena sebelumnya masyarakat harus melewat sejauh 3 kilometer jalan rusak. Sekarang mudah-mudahan dapat lebih efektif, karena di dalam ini ada perkebunan alpukat, jambu kristal, dan bisa juga untuk agrowisata,” katanya.
Bupati Kuningan, Acep Purnama menyampaikan terimakasih atas dukungan jajaran kementan terhadap peningkatan produktivitas melalui jalan usaha tani. Dia mengatakan pemenuhan sarana dan prasarana pertanian akan berdampak pada pendapatan petani.
Acep berharap dengan adanya bantuan JUT ini para petani di daerahnya dapat lebih mudah untuk menggarap lahan-lahan pertanian.
“Harapan saya dengan adanya JUT ini para petani dapat dengan mudah dalam menggarap lahan-lahan pertanian, dimana sekarang ini salah satu faktor yang menjadi persoalan adalah minimnya akses untuk meningkatkan hasil produksi. Dengan adanya JUT ini semuanya bisa menjadi mudah, orang mau bawa hasil pertanian, ada jalannya,” jelasnya.

 
                         
         
         
         
         
         
        