
(from L to R)-: Dr. Maria D Van Kerkhove, Head AI Emerging Diseases and Zoonoses Unit, World Health Organization (WHO) Director-General Tedros Adhanom Ghebreyesus, Professor Didier Houssin, Chair of the Emergency Committee, and WHO health emergencies programme Michael Ryan sit together for a press conference following an emergency committee meeting over new SARS-like virus spreading in China and other nations, in Geneva on January 22, 2020. - The coronavirus has sparked alarm because of its similarity to the outbreak of SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) that killed nearly 650 people across mainland China and Hong Kong in 2002-03. (Photo by PIERRE ALBOUY / AFP) (Photo by PIERRE ALBOUY/AFP via Getty Images)
Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO (The World Health Organization) menaikkan status risiko dari virus corona ke level tertinggi.
“Kami sekarang telah meningkatkan status tentang risiko penyebaran dan risiko dampak COVID-19 hingga ‘sangat tinggi’ di tingkat global,” ujar ketua WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus kepada wartawan seperti dikutip melalui Expres, Sabtu (29/2/2020).
Tedros mengingatkan agar negara-negara harus bersiap menghadapi virus corona (COVID-19). Ia menyebut jangan ada negara yang terlalu percaya diri bisa bebas dari ancaman virus.
Baca Juga : Update Korban Virus Corona 28 Februari, 2.867 Orang Meninggal
“Jangan ada negara yang beranggapan tidak akan mendapatkan kasus. Ini bisa menjadi kesalahan yang fatal,” kata Tedros
“Virus ini tidak menghormati batas antarnegara, tidak membedakan ras atau etnis, dan tidak memedulikan tingkat pendapatan atau perkembangan suatu negara,” lanjutnya.
Tedros lebih jauh menyebut ledakan kasus di Iran, Italia, dan Korea Selatan menunjukkan kemampuan penyebaran virus. Negara-negara yang belum atau baru melaporkan kasus diimbau agar bergerak cepat dan agresif untuk mencegah hal serupa.
“Semua negara harus siap untuk kasus pertama, kluster penyebaran pertama, dan bukti pertama penyebaran di antara komunitas. Harus ada langkah untuk semua skenario tersebut,” kata Tedros.
Negara-negara di dunia pun telah melakukan langkah dalam mewaspadai
virus corona ini. Misalnya Swiss yang telah membatalkan semua pertemuan lebih
dari 1.000 orang, dan Arab Saudi melarang sementara untuk melakukan Umroh ke
Mekah dan Madinah.
“Ini bukan saatnya untuk panik. Ini saatnya untuk
bersiap – siap sepenuhnya,” kata Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres.
Langkah-langkah ini dilakukan oleh negara-negara karena
jumlah yang terinfeksi dan kematian akibat virus ini semakin meningkat. Meski
di China telah dilakukan karantina dan ada juga yang telah sembuh dari virus
ini.
Namun, di negara lain masih banyak yang terjangkit seperti di
Iran, Italia dan Korea Selatan. Dengan penambahan ini, sudah tercatat sekitar
58 negara yang sudah terjangkit virus ini.
“Kami melihat sejumlah negara berjuang dengan pencegahan,”
kata Michael Ryan, kepala program kedaruratan kesehatan WHO.
Sampai hari ini Virus corona telah memakan korban 2.923 meninggal dunia, sementara jumlah terinfeksi naik 85.178 jiwa.