
Para mahasiswa perbankan di 4 kampus anggota Perkumpulan Program Diploma Keuangan dan Perbankan Indonesia (PRODIKPI) wilayah Jabodetabek mendapat kesempatan emas mengenal industri perbankan langsung dari para praktisi bank melalui program Community Learning yang digagas LPPI (2/8).
Jakarta – Anggota Perkumpulan Program Diploma Keuangan dan Perbankan Indonesia (PRODIKPI) wilayah Jabodetabek bersama Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) menggelar program Community Learning pada Sabtu (2/8/2025).
Dunia perbankan kini semakin terbuka bagi mahasiswa. Empat kampus penyelenggara program studi D3/D4 keuangan dan perbankan yang terhimpun dalam Perkumpulan Program Diploma Keuangan dan Perbankan Indonesia (PRODIKPI) di Jabodetabek yaitu UPN Veteran Jakarta, Universitas Trisakti, Politeknik Negeri Jakarta dan IBI Kesatuan Bogor kedatangan tamu istimewa yaitu para calon pemimpin Bank Pembangunan Daerah (BPD) yang sedang mengikuti Program Pemimpin Cabang LPPI Angkatan 206 tahun 2025.
Dalam program tersebut, mereka datang bukan untuk kuliah biasa, melainkan berbagi pengalaman nyata tentang seluk-beluk industri perbankan melalui program Community. Kegiatan yang diikuti tidak kurang dari 180 mahasiswa dari keempat kampus tersebut menjadi sarana pembelajaran dan berbagi pengalaman antara praktisi industri dan mahasiswa, serta memperluas wawasan dan kesiapan kerja mahasiswa dalam menghadapi tantangan di sektor keuangan dan perbankan.
Belajar Langsung dari Praktisi Bank BPD
Dalam program yang berlangsung serempak diselenggarakan di 4 kampus, mahasiswa mendapat materi langsung dari para bankir berpengalaman. Mereka tidak hanya mendengar ceramah, tapi juga berdiskusi interaktif tentang berbagai aspek perbankan, mulai dari bisnis perbankan hingga profesi bankir.
Para instruktur calon pemimpin BPD dari berbagai propinsi bahkan ada yang berasal dari Timor Leste tersebut membagikan kisah perjalanan karier mereka, tantangan yang dihadapi, dan peluang yang tersedia di industri perbankan. Mahasiswa juga diperkenalkan dengan berbagai profesi di dunia perbankan, dari teller hingga analis kredit, dari marketing hingga compliance officer.
Salah satu fokus utama program ini adalah mengenalkan peran strategis Bank Pembangunan Daerah dalam pembangunan ekonomi lokal. Berbeda dengan bank komersial pada umumnya, BPD memiliki misi khusus mendukung pertumbuhan ekonomi daerah. Mahasiswa diajak memahami bagaimana BPD berperan dalam pembiayaan infrastruktur daerah, pemberdayaan usaha kecil menengah, dan program-program sosial kemasyarakatan. Hal ini membuka wawasan mereka bahwa perbankan tidak melulu soal profit, tapi juga dampak sosial.
“Bank Pembangunan Daerah bukan sekadar tempat menabung atau pinjam uang. Kami partner pemerintah daerah dalam memajukan ekonomi lokal, mendukung UMKM, dan membiayai proyek-proyek pembangunan”, jelas salah satu instruktur saat menjelaskan visi misi BPD.
Skillset Bankir Modern
Program Community Learning ini juga mengupas tuntas skillset bankir yang dibutuhkan industri perbankan masa kini. Para mahasiswa diperkenalkan dengan kompetensi yang dibutuhkan bankir modern, mulai dari kemampuan analitis, komunikasi, hingga adaptasi teknologi. Mahasiswa juga mendapat tips praktis untuk mempersiapkan diri memasuki dunia kerja perbankan, termasuk pentingnya sertifikasi profesi, pengalaman magang, dan pengembangan soft skills. Para mahasiswa juga mendapat kesempatan bertanya langsung tentang hal-hal praktis, seperti proses rekrutment, jenjang karier, dan kompensasi di industri perbankan.
Respons mahasiswa terhadap program ini sangat positif. Mereka merasa mendapat insight berharga yang tidak didapat di bangku perkuliahan. Di akhir sesi mahasiswa berkesempatan menjalani free assessment profiling test. “Sekarang saya lebih yakin untuk berkarier di perbankan. Sebelumnya saya pikir kerja di bank itu monoton, ternyata banyak sekali peluang dan tantangan menarik,” kata Fadli, mahasiswa yang awalnya ragu dengan pilihan jurusannya.
Jembatan Dunia Akademis dan Industri
Program Community Learning ini menjadi jembatan penting antara dunia akademis dan industri perbankan. Kampus mendapat masukan tentang kebutuhan industri, sementara BPD bisa mengenalkan diri sebagai pilihan karier menarik bagi lulusan terbaik.
“Kolaborasi seperti ini sangat bermanfaat. Mahasiswa mendapat gambaran nyata industri sehingga mereka dapat menyiapkan diri sejak dini, kami sangat mengapresiasi inisatif yang dilakukan oleh Prodikpi dan LPPI,” ungkap Dr. Syofriza Syofyan, ME selaku Ketua Program Studi D3 Keuangan dan Perbankan Syariah FEB Universitas Trisakti sebagai perwakilan salah satu kampus peserta.
Dalam sambutan pembukaan program, Ketua Umum Prodikpi Dede Suryanto mengatakan bahwa Program Community Learning ini turut melengkapi implementasi kurikulum pendidikan perbankan yang berkualitas di kampus yaitu dengan adanya keterlibatan aktif industri dalam proses pembelajaran.
“ Kami berharap ke depannya, program tersebut menjadi agenda rutin dan dapat diperluas ke lebih banyak kampus anggota Prodikpi di seluruh Indonesia, sehingga mahasiswa perbankan di berbagai daerah juga bisa merasakan manfaatnya”, pungkas Dede.