
Jakarta – Risk Governance Centre (RGC) Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia (FIA UI) kembali menunjukkan komitmennya dalam mencetak sumber daya manusia (SDM) unggul di industri penjaminan. Melalui penyelenggaraan Pelatihan Ahli Penjaminan Spesialis Analis Penjaminan dan Klaim & Subrogasi (Level 3 KKNI), RGC FIA UI berkolaborasi dengan PT Jamkrindo Syariah (Jamsyar) pada 7–8 Oktober 2025 bertempat di Gedung Jamkrindo Syariah, Jakarta Pusat.
Pelatihan ini merupakan bagian dari program rutin Kelas RGC FIA UI yang mendapat respons positif dari berbagai perusahaan penjaminan di Indonesia, termasuk Jamkrindo, JP Askrindo Syariah, Jamsyar, dan Jamkrida DKI Jakarta. Inisiatif ini bertujuan memperkuat kapasitas dan kompetensi profesional SDM penjaminan untuk menjawab tantangan industri yang semakin kompleks dan dinamis.
Acara dibuka dengan laporan Ketua Penyelenggara Dede Suryanto, diikuti sambutan Dekan FIA UI Prof. Dr. Dra. Retno Kusumastuti Hardjono, M.Si., dan Direktur Utama PT Jamkrindo Syariah, Hari Purnomo.

Dekan Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia (FIA UI), Prof. Dr. Dra. Retno Kusumastuti Hardjono, M.Si., menegaskan bahwa penguatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) penjaminan nasional tidak dapat dilakukan secara parsial, melainkan melalui kolaborasi strategis antara dunia akademik dan industri. Menurutnya, kemitraan ini menjadi kunci dalam membangun kompetensi profesional yang adaptif terhadap perubahan lanskap industri keuangan dan penjaminan yang semakin dinamis.
“Sinergi antara perguruan tinggi dan industri sangat penting untuk memastikan proses pembelajaran, pelatihan, dan pengembangan SDM benar-benar relevan dengan kebutuhan lapangan. Melalui pendekatan ini, kita dapat mencetak tenaga penjaminan yang tidak hanya kompeten secara teknis, tetapi juga memiliki integritas dan pemahaman strategis terhadap tantangan industri,” ujar Prof. Retno.
Lebih lanjut, Prof. Retno menekankan bahwa peningkatan kompetensi tenaga penjaminan merupakan fondasi penting dalam menjaga kredibilitas dan stabilitas industri penjaminan nasional. Kualitas SDM penjaminan yang mumpuni, menurutnya, menjadi faktor kunci dalam memperkuat daya saing industri serta mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.
“FIA UI melalui RGC akan terus berkomitmen menjadi mitra strategis bagi lembaga penjaminan dalam membangun ekosistem industri yang sehat, profesional, dan berdaya saing,” ujar Prof. Retno. “Kami mewujudkan komitmen ini melalui pelatihan berkelanjutan, riset terapan, dan pengembangan modul pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan nyata dunia penjaminan.”
Pelaksanaan pelatihan di lingkungan PT Jamkrindo Syariah menjadi bukti nyata kolaborasi antara dunia akademik dan industri dalam memperkuat human capital yang profesional, kompeten, dan berintegritas. Kolaborasi ini menjadi langkah strategis menuju profesionalisasi tenaga penjaminan di Indonesia, sekaligus memperkokoh peran lembaga penjaminan sebagai pilar penting dalam mendukung stabilitas sistem keuangan nasional.
Wakil Kepala Risk Governance Centre (RGC) FIA UI, Dr. Tafsir Nurchamid, A.k., M.Si., yang hadir mewakili Kepala RGC, menegaskan bahwa peningkatan kompetensi tenaga penjaminan merupakan fondasi penting dalam menjaga kredibilitas dan stabilitas industri penjaminan nasional. Menurutnya, kualitas SDM yang unggul menjadi faktor penentu dalam memastikan industri penjaminan mampu beradaptasi terhadap dinamika pasar dan regulasi yang terus berkembang.
“Kompetensi tenaga penjaminan bukan sekadar kebutuhan teknis, melainkan elemen strategis untuk memperkuat kepercayaan publik dan keberlanjutan industri. FIA UI melalui RGC berkomitmen menjadi mitra strategis lembaga penjaminan dalam membangun ekosistem industri yang sehat, profesional, dan berdaya saing,” ujar Dr. Tafsir. “Kami mewujudkan komitmen tersebut melalui pelatihan berkelanjutan, riset terapan, serta pengembangan modul pembelajaran yang relevan dengan kebutuhan nyata industri penjaminan.”
Selama dua hari, peserta mengikuti pembekalan intensif dengan menghadirkan narasumber dari kalangan akademisi dan praktisi industri.
- Hari pertama diawali dengan materi Strategi Penguatan Industri Penjaminan Indonesia oleh Yulius, SE, MA, CFP, Ph.D. dan Dr. Diding S. Anwar, FMII, dilanjutkan dengan Mengelola Risiko Perusahaan Penjaminan oleh Ceriandri Widuri, SE, MBA, Mengelola Pemasaran Produk Penjaminan oleh Wakhyu Hidayatulloh, SE, dan Mengelola Portofolio Penjaminan oleh Jimmi Setya Budi, ST, MM, CRMP, CRGP.
- Hari kedua dilanjutkan dengan sesi Pengembangan SDM Perusahaan Penjaminan untuk Mendukung Industri Penjaminan yang Sehat oleh Asep Iskandar, SE, MM dan Herbet Salomo, SE, QRMP, ERMCP, Menilai Kinerja Keuangan oleh Dr. Tafsir Nurchamid, Akt., M.Si., Aspek Hukum dan Prinsip Syariah dalam Penjaminan oleh Dr. Try Widiyono, SH., MH., Sp.N., serta Mengelola Klaim dan Subrogasi oleh Muchamad Kisworo, SE, MM, CWM.
Pelatihan ditutup dengan evaluasi hasil pembelajaran (post test) dan penyerahan sertifikat oleh perwakilan RGC FIA UI. Para peserta juga menerima lima buku modul kompetensi industri penjaminan yang mengacu pada standar Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI), yaitu:
- Mengelola Risiko Perusahaan Penjaminan
- Mengelola Portofolio Penjaminan
- Mengelola Pemasaran Produk Penjaminan
- Mengelola Klaim dan Subrogasi
- Mengelola Aspek Hukum Penjaminan.
Seluruh peserta Pelatihan Ahli Penjaminan Spesialis Analis Penjaminan dan Klaim & Subrogasi dinyatakan lulus 100% pada evaluasi post test, menunjukkan tingkat pemahaman dan kompetensi yang sangat baik. Tiga peserta dengan peringkat terbaik adalah Mohammad Ilham Lathief Makbul dengan nilai 95 sebagai peringkat pertama, disusul Achmad Fauzan Fajar dengan nilai 93 di peringkat kedua, dan Muhammad Ihza Azizi dengan nilai 92 di peringkat ketiga. Capaian ini mencerminkan efektivitas pelatihan dalam meningkatkan kapasitas profesional SDM penjaminan.