
Ilustrasi Logo Bank BRI - Himbara (Antara)
Jakarta, Keuanganonline.id – Saham-saham bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang tergabung dalam Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) kompak melesat pada perdagangan Kamis (10/7/2025), seiring sentimen positif pasar yang mendongkrak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Kinerja cemerlang emiten perbankan menjadi salah satu penopang utama kenaikan IHSG, yang berhasil kembali menembus level psikologis 7.000.
IHSG ditutup menguat 0,88 persen ke posisi 7.035,76. Penguatan ini didorong dominasi saham-saham sektor keuangan, terutama bank-bank BUMN yang menjadi motor penggerak pasar sepanjang perdagangan hari ini.
BBRI Jadi Primadona Pasar
Salah satu sorotan utama datang dari saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI). Emiten perbankan terbesar tanah air ini melesat 5,16 persen ke level Rp3.870 per saham. Penguatan signifikan BBRI memberi kontribusi sekitar 29 poin terhadap kenaikan IHSG hari ini, menjadikannya penopang terbesar indeks.
“Penguatan saham bank BUMN ini mencerminkan optimisme pelaku pasar terhadap prospek sektor perbankan nasional, terutama jelang laporan kinerja semester I-2025,” ungkap seorang analis pasar modal, dilansir ipotnews.
Tak hanya mencatat kenaikan harga yang mencolok, saham BBRI juga mendominasi nilai transaksi. Tercatat, nilai transaksi BBRI hari ini mencapai Rp1,11 triliun dengan frekuensi perdagangan sebanyak 44.440 kali. Aktivitas transaksi yang tinggi menandakan tingginya minat investor terhadap saham bank plat merah tersebut.
Bank BTN Terbang 5 Persen, Bukti Prospek KPR Cerah
Saham PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) turut mencuri perhatian setelah melonjak 5 persen ke Rp1.155 per saham. BBTN dikenal sebagai bank yang fokus pada pembiayaan kredit pemilikan rumah (KPR), sektor yang terus tumbuh meski perekonomian mengalami gejolak.
Dalam tiga bulan terakhir, saham BBTN telah melesat sekitar 31 persen, mencerminkan kepercayaan investor terhadap potensi bisnis perumahan di Indonesia. Kapitalisasi pasar BBTN kini tercatat mencapai Rp16,21 triliun.
“Pasar menilai permintaan KPR masih tinggi, apalagi didukung program pemerintah di sektor perumahan rakyat,” ujar analis pasar modal lainnya.
BRIS Melesat, Jadi Salah Satu Bank Syariah Terbesar
Tak kalah mencatatkan kinerja impresif, saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) atau BSI menguat 3,83 persen ke Rp2.710 per saham. Bank syariah hasil penggabungan unit usaha syariah BRI, BNI, dan Bank Mandiri ini kian menegaskan diri sebagai pemain besar di industri perbankan nasional.
Dengan kapitalisasi pasar mencapai Rp125,21 triliun, BRIS kini berada di posisi ke-18 sebagai emiten dengan kapitalisasi pasar terbesar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Seiring meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap layanan keuangan syariah, prospek BRIS dinilai terus cerah dalam jangka panjang.
BMRI dan BBNI Juga Naik, Beri Kontribusi Positif ke IHSG
Saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) juga ikut terkerek naik 2,75 persen ke level Rp4.110 per saham. Kinerja saham BBNI mencerminkan tren positif sektor perbankan, seiring fundamental industri yang semakin solid.
Sementara itu, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) menutup perdagangan dengan kenaikan 2,34 persen ke Rp4.820 per saham. Penguatan saham BMRI tercatat memberikan sumbangsih sekitar 9,68 poin terhadap kenaikan IHSG, menjadikannya kontributor terbesar kedua setelah BBRI.
Mengapa Saham Bank Himbara Melonjak?
Kenaikan kompak saham bank Himbara dinilai sejalan dengan optimisme investor terhadap prospek pertumbuhan kredit dan membaiknya kualitas aset perbankan. Selain itu, pelaku pasar juga menantikan laporan keuangan semester I-2025, yang diprediksi masih menunjukkan laba kuat.
“Faktor lain yang mendorong penguatan saham bank adalah stabilitas ekonomi domestik dan keyakinan bahwa suku bunga Bank Indonesia akan tetap berada pada level kondusif bagi pertumbuhan kredit,” kata analis pasar modal.
Kinerja sektor perbankan memang kerap menjadi barometer kesehatan perekonomian Indonesia. Penguatan saham bank BUMN turut meningkatkan kepercayaan investor terhadap pasar modal secara keseluruhan, sehingga IHSG berhasil menembus kembali level psikologis 7.000.
Dengan dinamika ini, pasar optimistis sektor perbankan, khususnya bank Himbara, masih menyimpan potensi penguatan lebih lanjut, terutama jika laporan keuangan semester I-2025 mampu melampaui ekspektasi. (*)