
BRI buktikan ESG bukan sekadar tren. Portofolio hijau Rp796 triliun, raih pengakuan global, dan menjadi teladan keberlanjutan perbankan
Jakarta, Keuanganonline.id – Komitmen PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) dalam menerapkan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) bukan hanya mencetak kinerja bisnis positif, melainkan juga mengukir pengaruh global. Hingga akhir Triwulan I/2025, portofolio pembiayaan berkelanjutan BRI telah menembus Rp796 triliun, menjadikannya bank dengan sustainable finance terbesar di Indonesia.
Namun, lebih dari sekadar angka, komitmen BRI mencerminkan perubahan paradigma bisnis perbankan: dari mengejar laba semata, menuju peran sebagai agen transformasi sosial dan lingkungan.
Direktur Utama BRI, Hery Gunardi, menegaskan bahwa prinsip ESG kini menjadi fondasi setiap kebijakan dan proses bisnis di perseroan. “Setiap kebijakan kami rancang dengan menyeimbangkan potensi bisnis dan dampak sosial serta lingkungan. Inilah strategi jangka panjang kami agar bisnis tetap tangguh dan relevan,” tutur Hery, Selasa (15/7/2025).
Fokus Besar pada UMKM dan Lingkungan
Dari total Rp796 triliun portofolio pembiayaan berkelanjutan, porsi terbesar disalurkan melalui social loan yang mencapai Rp700,6 triliun. Sebagian besar pembiayaan ini menyasar pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di berbagai wilayah Indonesia. Langkah ini bukan hanya menopang ekonomi, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan sosial masyarakat.
Tak berhenti di sektor sosial, BRI juga menggelontorkan Rp89,9 triliun untuk pembiayaan hijau (green loan). Dana ini dialokasikan kepada sektor Kegiatan Usaha Berwawasan Lingkungan (KUBL), termasuk energi terbarukan, pengelolaan sampah, dan teknologi ramah lingkungan. BRI juga tercatat menanam investasi Rp5,5 triliun pada ESG-based corporate bonds, memperluas dukungan kepada entitas bisnis yang menjalankan prinsip keberlanjutan.
“Lewat sustainable financing, BRI tak hanya menciptakan nilai ekonomi, tapi juga mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs),” kata Hery.
Bukti Nyata Lewat Peningkatan Reputasi Global
Kontribusi BRI pada praktik keuangan berkelanjutan turut membuahkan pengakuan internasional. Berdasarkan penilaian lembaga global Sustainalytics, risiko ESG BRI turun dari skor 20,9 (Medium Risk) pada 2021 menjadi 17,8 (Low Risk) pada 2024.
Selain itu, MSCI konsisten memberikan BRI peringkat A sejak 2022 hingga 2024. Sedangkan ESG S&P Global mencatatkan peningkatan skor ESG BRI menjadi 75 pada 2024, menempatkan bank pelat merah ini di persentil ke-95 secara global. BRI bahkan dinobatkan sebagai Sustainability Yearbook Member 2024, penghargaan bergengsi yang hanya diberikan kepada perusahaan dengan praktik keberlanjutan unggul.
“Pengakuan dari lembaga global menunjukkan bahwa penerapan ESG kami bukan hanya untuk citra, tetapi juga diakui sebagai best practice,” jelas Hery.
Prestasi di Tingkat Nasional
Di dalam negeri, BRI juga mencatat sejumlah prestasi membanggakan. Bank ini tercatat sebagai perusahaan publik dengan skor tertinggi dalam ASEAN Corporate Governance Scorecard sebesar 110,2 poin. BRI pun diganjar predikat “Most Trusted Company” dari Corporate Governance Perception Index (CGPI) 2024 dengan skor 95,31.
Tak hanya itu, BRI menjadi konstituen tetap indeks FTSE4Good ASEAN 5, SRI-KEHATI, dan IDX ESG Leaders sejak Maret 2021. Keberadaan di indeks-indeks tersebut bukan hanya soal prestise, melainkan menjadi indikator penting bagi investor yang semakin mempertimbangkan aspek ESG dalam keputusan investasinya.
Menjadi Teladan Bagi Perbankan Nasional
Dengan pencapaian tersebut, BRI tak hanya menunjukkan kemampuan bisnisnya menghasilkan keuntungan, tetapi juga menjadi contoh bagaimana lembaga keuangan bisa memainkan peran penting dalam mendorong perubahan sosial dan perlindungan lingkungan.
Transformasi BRI membuktikan bahwa keberlanjutan bukan sekadar tuntutan tren global, melainkan strategi bisnis masa depan. “Kami ingin menjadi bank yang tidak hanya kuat secara finansial, tapi juga relevan dan bermanfaat bagi masyarakat serta lingkungan,” tutup Hery. (*)