
Pupuk Indonesia dan PETRONAS Chemicals teken MoU untuk perkuat pasokan pupuk ASEAN dan bangun pabrik metanol - Antara -
Jakarta, Keuanganonline.id – PT Pupuk Indonesia (Persero) memperkuat posisinya di sektor pupuk dan petrokimia dengan menggandeng perusahaan asal Malaysia, PETRONAS Chemicals Group Berhad (PCG). Kemitraan ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) lanjutan yang berlangsung pada Jumat (1/8/2025) di Jakarta.
Strategi Kolaborasi untuk Ketahanan Pangan dan Industri Berkelanjutan
Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi, menjelaskan bahwa kerja sama ini merupakan langkah strategis untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing industri pupuk nasional. “Kemitraan strategis ini menjadi bukti nyata komitmen kami untuk terus membangun industri pupuk nasional yang efisien, berdaya saing, dan berkelanjutan,” ujarnya.
Kerja sama dengan PETRONAS Chemicals mencakup berbagai aspek penting mulai dari sinergi pasokan urea dan amonia, pertukaran pengetahuan teknis-operasional, hingga penguatan tata kelola di bidang kesehatan, keselamatan, dan lingkungan (Health, Safety, and Environment/HSE).
Dampak Langsung terhadap Ketahanan Pangan Kawasan
Salah satu fokus utama dari kolaborasi ini adalah mendukung ketahanan pangan nasional dan regional. Dengan memperkuat pasokan bahan baku pupuk seperti urea dan amonia, kedua perusahaan berupaya memastikan ketersediaan produk pertanian yang vital bagi masyarakat di Asia Tenggara.
“Kerja sama ini diharapkan bisa menjadi katalisator bagi penguatan industri pupuk dan petrokimia nasional yang lebih berkelanjutan, efisien, dan mampu menjawab tantangan kebutuhan pangan kawasan,” kata Rahmad.
Langkah Nyata dalam Hilirisasi Industri
Tak hanya berfokus pada produksi pupuk, kerja sama ini juga mencakup pengembangan hilirisasi industri petrokimia. Salah satu poin penting dalam MoU adalah penandatanganan perjanjian studi kelayakan bersama (Joint Feasibility Study Agreement) untuk pembangunan pabrik metanol di Indonesia.
“Pabrik metanol ini merupakan bagian dari strategi diversifikasi bisnis non-pupuk Pupuk Indonesia. Dengan membangun industri metanol di dalam negeri, kita bisa mengurangi ketergantungan pada impor dan memperkuat kemandirian energi nasional,” terang Rahmad.
Menuju Ekspansi Regional dan Ketahanan Energi
Pupuk Indonesia memandang kolaborasi dengan PETRONAS bukan hanya sebagai strategi bisnis jangka pendek, tetapi juga sebagai investasi jangka panjang dalam menghadapi tantangan global. Sinergi dua perusahaan besar ASEAN ini diyakini akan memperkuat posisi Indonesia di pasar regional sekaligus mendorong ketahanan energi dan pangan yang lebih tangguh.
“Kami percaya kolaborasi seperti ini akan memperkuat posisi Indonesia dalam menghadapi tantangan global, sekaligus mewujudkan ketahanan pangan di skala regional yang lebih tangguh,” tutup Rahmad.
Arah Baru Industri Kimia Nasional
Kerja sama ini mencerminkan arah baru yang diambil Pupuk Indonesia sebagai BUMN strategis. Tidak hanya memproduksi pupuk, perusahaan ini kini mengarah pada hilirisasi bahan baku dan peningkatan nilai tambah dalam industri petrokimia. Jika proyek pengembangan pabrik metanol terealisasi, maka akan menjadi langkah besar menuju transformasi industri kimia nasional yang lebih modern dan mandiri. (*)