Haruskah Latihan Lagi di Barak Pusdiklat ?
Barak Pusdiklat → Sekolah Sejati Calon Direksi Lokal (Ordal)
Sebelum menjadi pemimpin di ruang kaca, tempa diri dulu di barak Pusdiklat.
Di barak sana, karakter diuji, bukan disanjung.
Persaingan Semakin Ketat, Tantangan Kian Berat
Dunia bisnis kini berada di lintasan yang semakin kompleks: disrupsi teknologi, keterbukaan pasar global, tuntutan efisiensi, serta ekspektasi publik terhadap tata kelola yang transparan dan berintegritas.
BUMN dituntut bukan hanya efisien dan profesional, tetapi juga adaptif, inovatif, dan berdaya saing global.
Belakangan muncul gagasan membuka peluang bagi Profesional Asing untuk menduduki jabatan Direksi BUMN.
Kebijakan ini dapat menjadi cermin dan pengingat agar sistem Human Capital nasional tidak terlena dalam zona nyaman administratif.
Indonesia tidak kekurangan orang cerdas; yang dibutuhkan adalah pemimpin berkarakter tangguh, berdaya tahan tinggi, dan berjiwa pengabdian publik.
Barak Pusdiklat: Tempat Menempa, Bukan Mengajar
Ungkapan Calon Direksi Lokal (Ordal) harus latihan lagi di barak Pusdiklat bukanlah sindiran, melainkan strategi kebangkitan Human Capital nasional.
Pusdiklat tidak boleh berhenti sebagai ruang kelas teori manajemen, tetapi harus menjadi “barak modern” — tempat calon pemimpin ditempa dalam disiplin, tanggung jawab, integritas, dan kebersamaan.
Di barak inilah Calon Direksi Lokal (Ordal) belajar hal-hal yang tidak tertulis di buku teks:
memimpin dari bawah, menghadapi krisis, menjalani kesederhanaan, serta membangun solidaritas lintas generasi.
Pusdiklat harus berevolusi dari classroom learning menjadi leadership bootcamp — pembelajaran berbasis pengalaman nyata, simulasi krisis, kerja lintas fungsi, serta rotasi antarunit hingga antarwilayah.
Mengembalikan Pusdiklat sebagai Forging Ground Human Capital
Sebagai wajah negara di dunia ekonomi, Pusdiklat wajib menjadi perapian karakter nasional — menggembleng etika, wawasan kebangsaan, dan strategi korporasi berkelas dunia.
Setiap Calon Direksi Lokal (Ordal) perlu mengikuti National Leadership Readiness Program dengan fokus pada penguatan 4 M Modal Utama BoC dan BoD (M1–M4):
1. Governance & Integritas Publik
2. Strategi Bisnis & Inovasi Digital
3. Manajemen Krisis & Komunikasi Risiko
4. Tanggung Jawab Sosial & Wawasan Kebangsaan
Pendekatan ini akan melahirkan bukan sekadar manajer, tetapi pemimpin berjiwa melayani yang mengukur keberhasilan bukan hanya dari laba, tetapi dari kemanfaatan sosial, keberlanjutan, dan keberkahan.
Belajar dari Praktik Dunia
Model barak kepemimpinan telah menjadi tradisi global:
GE Crotonville (AS): melatih calon CEO melalui simulasi dunia nyata dan action learning.
Toyota Institute (Jepang): menanamkan filosofi genchi genbutsu — “turun ke lapangan menemukan kebenaran.”
Singapore Civil Service College (SCSC): membangun kepemimpinan lintas kementerian dengan perspektif nasional.
China SASAC Leadership Academy: menekankan nasionalisme ekonomi dan tanggung jawab sosial.
Temasek Talent Council (Singapura): mengadopsi OECD Public Leadership Framework (2023) untuk membangun future-ready leaders berbasis values-driven governance.
Khazanah Talent Council (Malaysia): meluncurkan Human Capital Blueprint 2023–2030 yang mengutip OECD (2023) untuk memperkuat leadership pipeline BUMN Malaysia.
Semua contoh itu menegaskan bahwa pemimpin sejati tidak lahir dari kenyamanan, tetapi ditempa oleh nilai dan pengalaman.
Reformasi Pusdiklat: Dari Ruang Teori ke Medan Nyata
Pusdiklat BUMN perlu direvitalisasi menjadi Corporate Leadership Academy dengan fungsi strategis dalam suksesi nasional.
Kurikulumnya harus menantang dan relevan, mencakup:
Simulasi krisis energi, keuangan, dan reputasi.
Magang lintas BUMN atau antarholding.
Mentoring oleh tokoh senior dan pemimpin nasional.
Evaluasi berbasis integritas dan perilaku.
Pelatihan berbasis residential camp menumbuhkan solidaritas, empati, dan kesetaraan moral antarcalon pemimpin bangsa.
Dari Naturalisasi ke Nasionalisasi Kompetensi
Kehadiran Direksi Asing adalah peluang belajar dan benchmarking,
namun kemandirian nasional akan kuat hanya jika talenta lokal ditempa, tangguh, dan berintegritas.
Barak Pusdiklat adalah salah satu jawabannya — tempat menanamkan nasionalisme, kerja keras, dan keberanian bersaing di panggung global.
Sebab yang membedakan pemimpin bukan paspor, melainkan mentalitas, integritas, dan akhlak kepemimpinan.
Seruan Kebangkitan
Dunia berubah cepat. Kompetisi tidak menunggu kesiapan kita.
Sebelum menjadi pemimpin di ruang kaca, tempa diri dulu di barak Pusdiklat.
Revitalisasi Pusdiklat adalah ikhtiar moral dan kebangsaan — upaya membangun kepemimpinan Indonesia yang berdikari, kuat, tangguh, beretika, dan berjiwa nasional.
Kita tidak kekurangan orang pintar.
Yang kita butuhkan adalah pemimpin yang ditempa, bukan dipoles; yang siap turun ke lapangan, bukan sekadar duduk di ruang rapat.
“Barak Pusdiklat” bukan romantisme masa lalu, tetapi laboratorium masa depan bagi lahirnya generasi Direksi BUMN berkarakter kuat, berhati bersih, dan berpikiran global.
Daftar Referensi & Best Practice
- OECD (2023). Public Leadership for the 21st Century: Building Capacity, Ethics, and Agility. Paris: OECD Publishing.
- World Bank (2021). Developing Leadership Pipelines in State-Owned Enterprises: Lessons from Global Practices. Washington D.C.
- Harvard Business Review (2019). Why Leadership Development Isn’t Developing Leaders. HBR Press.
- General Electric (2022). Crotonville Leadership Institute Overview. GE Global Learning Archive.
- Toyota Institute (2021). Genchi Genbutsu: The Heart of the Toyota Way. Toyota Motor Corp.
- Singapore Civil Service College (2020). Whole-of-Government Leadership Development Framework. Government of Singapore.
- SASAC (2022). Central SOE Leadership Development Practices. Beijing.
- Temasek Holdings (2023). Talent Council and Leadership Development Framework: Building Future-Ready Leaders. Singapore.
- Khazanah Nasional Berhad (2023). Human Capital Blueprint 2023–2030: Talent, Trust & Transformation. Kuala Lumpur.
Dalam segala hal, marilah kita berlomba-lomba dalam kebaikan.
Catatan ini merupakan refleksi pribadi penulis dalam bidang Human Capital dan Transformasi BUMN — sebuah cermin untuk bangkit, sebagai ikhtiar demi kemaslahatan bangsa, negara, dan rakyat Indonesia menuju keadilan, kemakmuran, dan kesejahteraan bersama.
Selamat Hari Sumpah Pemuda ke-97
Pemuda-Pemudi Bergerak, Indonesia Bersatu
Aamiin Ya Rabbal Alamin.
dsa 28 Oktober 2025
