
Didedikasikan untuk generasi penerus kiranya menjadi anak sholeh dan sholehah yang lebih mendalami pemahaman agama serta tekun dan taat melaksanakan kewajiban ibadah untuk kebaikan dalam kehidupan di dunia sehari-hari serta dikemudian hari.
Sholat merupakan ibadah utama dalam Islam yang terdiri dari sholat wajib dan sholat sunnah.
Pengertian Rukun
Rukun dalam Islam adalah bagian pokok yang harus dipenuhi dalam suatu ibadah agar ibadah tersebut sah. Jika salah satu rukun tidak dipenuhi, maka ibadah menjadi tidak sah dan harus diulang. Dalam konteks sholat dan wudhu, rukun adalah komponen utama yang wajib dilakukan sesuai syariat Islam.
Sholat Wajib
Sholat wajib yang harus dilaksanakan setiap hari adalah:
1. Shubuh – 2 rakaat
2. Dzuhur – 4 rakaat
3. Ashar – 4 rakaat
4. Maghrib – 3 rakaat
5. Isya – 4 rakaat
Sholat Sunnah
Beberapa sholat sunnah yang dianjurkan antara lain:
1. Sholat Dhuha – 2 hingga 12 rakaat
2. Sholat Tahajud – minimal 2 rakaat
3. Sholat Witir – 1 hingga 11 rakaat
4. Sholat Rawatib – sunnah sebelum dan sesudah sholat wajib
5. Sholat Idul Fitri & Idul Adha – 2 rakaat
6. Sholat Istikharah, Sholat Hajat, dan lainnya
Untuk memudahkan pelaksanaan sholat wajib, terdapat keringanan dalam bentuk Qadha (mengganti sholat yang terlewat) dan Jama (menggabungkan sholat dalam kondisi tertentu).
Rukun Wudhu
1. Niat – dalam hati sebelum memulai wudhu
2. Membasuh wajah – mulai dari dahi hingga dagu dan telinga kanan ke kiri
3. Membasuh kedua tangan – hingga siku, dimulai dari tangan kanan
4. Mengusap kepala – minimal sejumput rambut
5. Membasuh kedua kaki – hingga mata kaki, dimulai dari kaki kanan
6. Tertib – dilakukan sesuai urutan tanpa terputus
Bacaan Adzan
اللّٰهُ أَكْبَرُ اللّٰهُ أَكْبَرُ
اللّٰهُ أَكْبَرُ اللّٰهُ أَكْبَرُ
أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ
أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ
أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللّٰهِ
أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللّٰهِ
حَيَّ عَلَى الصَّلَاةِ
حَيَّ عَلَى الصَّلَاةِ
حَيَّ عَلَى الْفَلَاحِ
حَيَّ عَلَى الْفَلَاحِ
اللّٰهُ أَكْبَرُ اللّٰهُ أَكْبَرُ
لَا إِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ
Allāhu Akbar, Allāhu Akbar
Allāhu Akbar, Allāhu Akbar
Asyhadu an lā ilāha illallāh
Asyhadu an lā ilāha illallāh
Asyhadu anna Muḥammadar Rasūlullāh
Asyhadu anna Muḥammadar Rasūlullāh
Ḥayya ‘alaṣ-ṣalāh
Ḥayya ‘alaṣ-ṣalāh
Ḥayya ‘alal-falāḥ
Ḥayya ‘alal-falāḥ
Allāhu Akbar, Allāhu Akbar
Lā ilāha illallāh
Bacaan Iqomah
اللّٰهُ أَكْبَرُ اللّٰهُ أَكْبَرُ
أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ
أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللّٰهِ
حَيَّ عَلَى الصَّلَاةِ
حَيَّ عَلَى الْفَلَاحِ
قَدْ قَامَتِ الصَّلَاةُ
قَدْ قَامَتِ الصَّلَاةُ
اللّٰهُ أَكْبَرُ اللّٰهُ أَكْبَرُ
لَا إِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ
Allāhu Akbar, Allāhu Akbar
Asyhadu an lā ilāha illallāh
Asyhadu anna Muḥammadar Rasūlullāh
Ḥayya ‘alaṣ-ṣalāh
Ḥayya ‘alal-falāḥ
Qad qāmatiṣ-ṣalāh
Qad qāmatiṣ-ṣalāh
Allāhu Akbar, Allāhu Akbar
Lā ilāha illallāh
Rukun Sholat
1. Niat – dalam hati sesuai sholat yang akan dilakukan
2. Takbiratul Ihram – mengucapkan “Allahu Akbar”
3. Berdiri bagi yang mampu – jika tidak mampu bisa duduk atau berbaring
4. Membaca Surah Al-Fatihah
5. Rukuk – membungkuk dengan tangan di lutut dan membaca tasbih
6. I’tidal – berdiri tegak setelah rukuk
7. Sujud – meletakkan dahi, kedua tangan, lutut, dan ujung kaki di lantai
8. Duduk di antara dua sujud
9. Sujud kedua
10. Tasyahud akhir – membaca doa tasyahud
11. Salam – mengucapkan “Assalamu’alaikum warahmatullah” ke kanan dan kiri
Surah-Surah Pendek Al Quran untuk Bacaan Sholat
1. Al-Fatihah
2. Al-Nas
3. Al-Falaq
4. Al-Ikhlas
5. Al-Lahab
6. Al-Nasr
7. Al-Kafirun
8. Al-Kautsar
9. Al-Maun
10. Al-Quraisy
Hal. 2.
10 (Sepuluh) surah pendek dalam Al-Qur’an beserta transliterasi, terjemahan, makna, dan penerapan dalam sholat dan kehidupan sehari-hari.
1. Surah Al-Fatihah
Teks Asli
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَـٰنِ الرَّحِيمِ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ الرَّحْمَـٰنِ الرَّحِيمِ مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ
Transliterasi
Bismillaahir Rahmaanir Raheem Alhamdu lillaahi rabbil ‘aalameen Ar-Rahmaanir Raheem Maaliki yawmid deen Iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’een Ihdinas-siraatal mustaqeem Siraatal ladzina an’amta ‘alaihim ghairil maghdoobi ‘alaihim walad daalleen
Terjemahan
“Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Maha Pengasih, Maha Penyayang. Pemilik hari pembalasan. Hanya kepada-Mu kami menyembah dan hanya kepada-Mu kami mohon pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.”
Makna dan Penerapan
Surah ini merupakan inti doa yang mengandung pujian, pengakuan keesaan Allah, dan permohonan petunjuk. Dalam setiap rakaat sholat, bacaan ini menjadi pengingat bahwa tujuan ibadah adalah kembali kepada Sang Pencipta dengan hati yang tulus. Nabi Muhammad SAW sendiri menjadi teladan dengan membaca Al-Fatihah dengan penuh penghayatan dan kesungguhan, sehingga menguatkan hubungan batin dengan Allah.
2. Surah An-Nas
Teks Asli
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ مَلِكِ النَّاسِ إِلَـٰهِ النَّاسِ مِن شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ
Transliterasi
Qul a’udhu bi rabbil-nas Malikin-nas Ilaahin-nas Min sharri al-waswaasil khannas Alladhi yuwaswisu fee sudoorin-nas Minal jinnati wan-nas
Terjemahan
“Katakanlah: Aku berlindung kepada Tuhan (yang menguasai) manusia, Raja manusia, Sembahan manusia, dari kejahatan (bisikan) setan yang biasa bersembunyi, yang membisikkan kejahatan ke dalam dada manusia, baik dari (golongan) jin maupun manusia.”
Makna dan Penerapan
Surah ini mengajarkan perlindungan kepada Allah dari bisikan jahat dan godaan yang dapat mengganggu kekhusyukan sholat. Nabi Muhammad SAW selalu berlindung kepada Allah sebagai bagian dari penguatan keimanan dan menjaga hati dari pengaruh negatif, yang bisa kita tiru dalam setiap ibadah.
3. Surah Al-Falaq
Teks Asli
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ مِن شَرِّ مَا خَلَقَ وَمِن شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ وَمِن شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ وَمِن شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ
Transliterasi
Qul a’udhu bi rabbil-falaq Min sharri maa khalaq Wa min sharri ghaasiqin idzaa waqab Wa min sharri an-naffasaati fil ‘uqad Wa min sharri haasidin idzaa hasad
Terjemahan
“Katakanlah: Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh, dari kejahatan makhluk-Nya, dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul, dan dari kejahatan orang yang dengki apabila ia dengki.”
Makna dan Penerapan
Doa ini berfungsi sebagai perlindungan dari segala bentuk kejahatan, baik yang tampak maupun yang terselubung. Pengajaran Nabi Muhammad SAW untuk selalu berlindung kepada Allah menjadi inspirasi bagi kita agar setiap bacaan dalam sholat membawa ketenangan dan kepercayaan diri dalam menghadapi berbagai ujian hidup.
4. Surah Al-Ikhlas
Teks Asli
قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ اللَّهُ الصَّمَدُ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ وَلَمْ يَكُن لَّهُ كُفُوًا أَحَدٌ
Transliterasi
Qul huwa Allahu ahad Allahu as-samad Lam yalid wa lam yoolad Wa lam yakul-lahu kufuwan ahad
Terjemahan
“Katakanlah: Dia-lah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan, dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia.”
Makna dan Penerapan
Surah Al-Ikhlas menegaskan keesaan Allah secara murni. Bacaan ini mudah dihafal dan sering dijadikan penguat keimanan dalam sholat. Nabi Muhammad SAW menunjukkan keikhlasan dalam pengakuan atas keesaan Allah, sehingga menjadi contoh bagi umat untuk selalu mengutamakan tauhid dalam setiap aspek ibadah.
5. Surah Al-Lahab (Al-Masad)
Teks Asli
تَبَّتْ يَدَا أَبِي لَهَبٍ وَتَبَّ مَا أَغْنَىٰ عَنْهُ مَالُهُ وَمَا كَسَبَ سَيَصْلَىٰ نَارًا ذَاتَ لَهَبٍ وَامْرَأَتُهُ حَمَّالَةَ الْحَطَبِ فِي جِيدِهَا حَبْلٌ مِّن مَّسَدٍ
Transliterasi
Tabbat yadaa abi lahabin watab Maa aghnaa ‘anhu maaluhu wa maa kasab Sayaslaa naaran zaata lahab Wamra’atuhu hammalata al-hatab Fee jeedeehaa hablun min masad
Terjemahan
“Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan binasalah dia. Tidaklah berguna baginya hartanya dan apa yang dia peroleh. Kelak dia akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala, dan istrinya, pendampingnya yang membawa kayu bakar, akan mendapat tali dari sabut (yang mengikat).”
Makna dan Penerapan
Surah ini merupakan peringatan keras terhadap keingkaran dan sifat sombong. Meskipun tidak dibaca secara rutin dalam sholat, memahami pesan surah ini mengingatkan kita untuk menjauhi perilaku durhaka, sebagaimana Nabi Muhammad SAW selalu menunjukkan kerendahan hati dan ketaatan penuh kepada Allah.
6. Surah An-Nasr
Teks Asli
إِذَا جَاءَ نَصْرُ اللَّهِ وَالْفَتْحُ وَرَأَيْتَ النَّاسَ يَدْخُلُونَ فِي دِينِ اللَّهِ أَفْوَاجًا فَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ وَاسْتَغْفِرْهُ ۚ إِنَّهُ كَانَ تَوَّابًا
Transliterasi
Idzaa jaa’a nasrullaahi walfath Wa ra’ayta annasa yadkhuluuna fee deeni Allaahi afwaajan Fasabbih bihamdi rabbika wastaghfirhu, innahu kaana tawwaabaa
Terjemahan
“Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan, dan kamu melihat manusia masuk ke dalam agama Allah dengan berbondong-bondong, maka bertasbihlah kamu dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penerima tobat.”
Makna dan Penerapan
Surah ini menandakan kemenangan dan rahmat Allah, serta mengajarkan agar setiap nikmat diiringi dengan rasa syukur dan permohonan ampun. Nabi Muhammad SAW selalu mengakui rahmat Allah dalam setiap langkah, sehingga menjadi contoh untuk selalu bersyukur dan bertaubat.
7. Surah Al-Kafirun
Teks Asli
قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ لَا أَعْبُدُ مَا تَعْبُدُونَ وَلَا أَنتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ وَلَا أَنَا عَابِدٌ مَّا عَبَدتُّمْ لَكُمْ دِينُكُمْ وَلِيَ دِينِ
Transliterasi
Qul yaa ayyuhal kaafiroon, Laa a’budu maa ta’budoon, Wa laa antum ‘aabidoon maa a’bud, Wa laa ana ‘aabidun maa ‘abadtum, Lakum deenukum wa liya deen.
Terjemahan
“Katakanlah: Wahai orang-orang kafir, aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah, dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah. Aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah, dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah. Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku.”
Makna dan Penerapan
Surah ini menegaskan perbedaan keyakinan dan menegaskan eksklusivitas ibadah kepada Allah.
Hal. 3.
- Surah Al-Kafirun (lanjutan)
Makna dan Penerapan
Surah ini mengajarkan sikap tegas dalam mempertahankan keyakinan dan iman kepada Allah. Nabi Muhammad SAW menunjukkan ketegasan dalam menjaga akidah dan menegakkan prinsip tawhid. Dalam kehidupan sehari-hari, surah ini mengingatkan kita untuk tidak terpengaruh oleh ajaran yang bertentangan dengan iman kita.
8. Surah Al-Asr
Teks Asli
وَالْعَصْرِ إِنَّ الإِنسَانَ لَفِي خُسْرٍ إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ
Transliterasi
Wal-Asr, Innal insaana lafee khusr, Illa alladhina aamanoo wa ‘amiloo as-saalihaat, watawasaaw bil-haqqi watawasaaw bis-sabr
Terjemahan
“Demi waktu, sesungguhnya manusia benar-benar dalam kerugian, kecuali mereka yang beriman dan mengerjakan amal saleh, serta saling menasehati untuk kebenaran dan saling menasehati untuk kesabaran.”
Makna dan Penerapan
Surah ini mengingatkan pentingnya waktu dan amal yang bermanfaat. Nabi Muhammad SAW selalu menekankan pentingnya memanfaatkan waktu untuk amal saleh, serta saling menasehati dengan kebenaran dan kesabaran. Dalam kehidupan sehari-hari, ini mengajarkan kita untuk mempergunakan waktu dengan baik untuk ibadah dan kebaikan.
9. Surah Al-Quraysh
Teks Asli
لِإِيلَافِ قُرَيْشٍ إِيلَافِهِمْ رِحْلَةَ الشِّتَاءِ وَالصَّيْفِ فَلْيَعْبُدُوا رَبَّ هَذَا الْبَيْتِ الَّذِي أَطْعَمَهُم مِّن جُوعٍ وَآمَنَهُم مِّنْ خَوْفٍ
Transliterasi
Li ilaafi Qurayshin ilaafihim rihlata ash-shitaa’i was-saif, Falya’budoo rabbahaza al-bayt, Alladhi at’amahum min joo’in wa aamanahum min khawf
Terjemahan
“Untuk pemeliharaan Quraisy, pemeliharaan mereka (yang dilakukan) pada perjalanan musim dingin dan musim panas. Hendaklah mereka menyembah Tuhan rumah ini (Ka’bah), yang telah memberi mereka makanan untuk menghilangkan rasa lapar dan mengamankan mereka dari ketakutan.”
Makna dan Penerapan:
Surah ini mengingatkan kita untuk mensyukuri nikmat yang Allah berikan, terutama nikmat keamanan dan kecukupan. Nabi Muhammad SAW mengajarkan untuk selalu bersyukur dan memanfaatkan setiap anugerah dari Allah dengan baik.
10. Surah Al-Ma’un
Teks Asli
أَرَأَيْتَ الَّذِي يُكَذِّبُ بِالدِّينِ فَذَٰلِكَ الَّذِي يَدُعُّ الْيَتِيمَ وَلَا يَحُضُّ عَلَىٰ طَعَامِ الْمِسْكِينِ فَوَيْلٌ لِّلْمُصَلِّينَ الَّذِينَ هُمْ عَنْ صَلاتِهِمْ سَاهُونَ الَّذِينَ هُمْ يُرَاءُونَ وَيَمْنَعُونَ الْمَاعُونَ
Transliterasi
Ara’ayta allathee yukadhibu biddiyn, Fadhālika allathee yaduu’ul yateem, Wala yahuddu ‘alaaa ta’aami al-miskeen, Fawailul lil musalleen, Alladhina hum ‘an salaatihim saahoon, Alladhina hum yura’oon, Wayamna’oonal ma’oon
Terjemahan
“Tahukah kamu orang yang mendustakan agama? Maka itulah orang yang mengusir anak yatim, dan tidak mendorong memberi makan orang miskin. Kecelakaanlah bagi orang-orang yang sholat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari sholatnya, orang-orang yang riya’ dan yang menahan bantuan.”
Makna dan Penerapan:
Surah ini mengingatkan kita untuk tidak lalai dalam sholat dan memperhatikan hak-hak orang miskin dan anak yatim. Nabi Muhammad SAW selalu mengajarkan untuk menjaga sholat dan berbagi dengan mereka yang membutuhkan. Kita bisa mengaplikasikan ajaran ini dengan menjaga kewajiban sholat dan peduli terhadap sesama.
10 Surah dalam Al-Qur’an tentang Rezeki dan Keberkahan.
1. Surah Al-Baqarah (2:261)
“Perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai; pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipatgandakan bagi siapa yang Dia kehendaki, dan Allah Maha Luas, Maha Mengetahui.”
2. Surah Al-Baqarah (2:267)
“Wahai orang-orang yang beriman! Infakkanlah sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untukmu…”
3. Surah Al-Ma’idah (5:114)
“Isa putra Maryam berdoa, ‘Ya Tuhan kami, turunkanlah kepada kami hidangan dari langit yang akan menjadi perayaan bagi kami, bagi orang-orang sebelum kami, dan sebagai tanda kebesaran-Mu. Berilah rezeki kepada kami, Engkaulah Pemberi Rezeki terbaik.'”
4. Surah Al-A’raf (7:96)
“Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami), maka Kami siksa mereka akibat perbuatannya sendiri.”
5. Surah Hud (11:6)
“Dan tidak ada suatu makhluk melata pun di bumi melainkan rezekinya telah dijamin oleh Allah. Dia mengetahui tempat berdiam dan tempat penyimpanannya. Semua tertulis dalam Kitab (Lauh Mahfuzh).”
6. Surah Ibrahim (14:7)
“Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, ‘Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu; tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.’”
7. Surah Al-Isra’ (17:30)
“Sungguh, Tuhanmu melapangkan rezeki bagi siapa yang Dia kehendaki dan membatasinya. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui, Maha Melihat hamba-hamba-Nya.”
8. Surah An-Nur (24:38)
“Agar Allah memberi balasan kepada mereka dengan yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan, dan agar Dia menambah karunia-Nya kepada mereka. Allah memberi rezeki kepada siapa yang Dia kehendaki tanpa batas.”
9. Surah Ar-Rum (30:40)
“Allah-lah yang menciptakan kamu, kemudian memberimu rezeki, kemudian mematikanmu, kemudian menghidupkanmu (kembali). Adakah di antara yang kamu persekutukan dengan Allah yang dapat melakukan sesuatu yang demikian itu? Maha Suci Dia dan Maha Tinggi dari apa yang mereka persekutukan.”
10. Surah Adz-Dzariyat (51:22-23)
“Dan di langit terdapat rezekimu dan apa yang dijanjikan kepadamu. Maka demi Tuhan langit dan bumi, sungguh itu benar, seperti halnya kamu dapat berbicara.”
Semoga ayat-ayat ini membawa keberkahan dan menjadi pengingat akan kebesaran Allah dalam memberikan rezeki kepada setiap hamba-Nya.
Tabayyun.
Taqabbalallahu minna wa minkum, Ja’alanallahu wa iyyakum minal ‘aidin wal faizin.
Kullu ‘am antum bi khair.
Mohon maaf lahir dan batin.
Wallahu A’lam Bhisawab.
Jazakumullah khairan katsiran.
Fastabiqul khairat.
Aamiin Ya Rabbal Alamin.
Disusun dari berbagai sumber referensi oleh
Diding S Anwar