
Ilustrasi Kredit Macet
BPI Danantara Indonesia, Sovereign Wealth Fund (SWF) yang baru diluncurkan Presiden Prabowo Subianto pada 24 Februari 2025, bertujuan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi melalui investasi strategis di berbagai sektor. Dengan mengusung prinsip ekonomi gotong royong sesuai Pasal 33 UUD 1945, BPI Danantara bersinergi dengan BUMN (PSO & Agent of Development), UMKM, Koperasi, dan Swasta untuk menciptakan ekosistem investasi yang inklusif dan berkelanjutan.
Fokus utama antara lain mencakup:
- Hilirisasi sumber daya alam.
- Industrialisasi & manufaktur canggih.
- Ketahanan energi terbarukan.
- Ketahanan pangan & akuakultur.
- Perumahan & infrastruktur pendukung.
- Sektor kesehatan.
Untuk sedikit memahami posisi BPI Danantara dalam konteks global, artikel ini juga mengulas perbandingan dengan SWF di negara lain serta tantangan dan peluang yang dihadapi.
Fondasi Konstitusional Pasal 33 UUD 1945 sebagai Pedoman.
Sebagai SWF Indonesia, BPI Danantara mengemban misi utama dalam mengelola aset negara guna mendorong kemandirian ekonomi. Prinsip Pasal 33 UUD 1945 menjadi fondasi utama, yaitu:
- Demokrasi Ekonomi Menempatkan kesejahteraan rakyat sebagai tujuan utama.
- Gotong Royong Ekonomi dikelola secara kolektif untuk kemakmuran bersama.
- Penguasaan Negara atas Sumber Daya Strategis
Menjamin keseimbangan antara kepentingan nasional dan investasi asing. - Keberpihakan pada UMKM dan Koperasi Sebagai pilar utama ekonomi rakyat.
- Keadilan Sosial Memastikan distribusi manfaat ekonomi yang merata.
Dengan prinsip ini, BPI Danantara tidak hanya menjadi instrumen investasi, tetapi juga penggerak ekonomi inklusif dan berkelanjutan.
Strategi Investasi BPI Danantara: Sinergi untuk Kemandirian Ekonomi
BPI Danantara mengalokasikan investasi ke sektor-sektor strategis antara lain:
- Hilirisasi Sumber Daya Alam
Fokus pada pengolahan nikel, bauksit, tembaga, dan CPO untuk meningkatkan nilai tambah dan mengurangi ketergantungan ekspor bahan mentah.
Sejalan dengan kebijakan larangan ekspor mineral mentah dan program Indonesia Emas 2045. - Industrialisasi dan Manufaktur Canggih
Pengembangan industri berbasis teknologi tinggi, termasuk semikonduktor dan kendaraan listrik (EV).
Kolaborasi dengan BUMN strategis seperti INKA dan PINDAD. - Ketahanan Energi Terbarukan
Investasi dalam pembangkit listrik tenaga surya, angin, dan hidrogen hijau untuk mengurangi ketergantungan pada energi fosil.
Target: 50% bauran energi nasional berasal dari EBT pada 2045. - Ketahanan Pangan dan Akuakultur
Modernisasi pertanian, peternakan, dan perikanan berbasis teknologi.
Pengembangan Food Estate & Smart Farming guna mengurangi impor pangan. - Perumahan dan Infrastruktur
Fokus pada pembangunan rumah subsidi & TOD (Transit-Oriented Development) untuk MBR (Masyarakat Berpenghasilan Rendah).
Investasi dalam jalan tol, pelabuhan, dan bandara guna meningkatkan konektivitas ekonomi. - Sektor Kesehatan
Penguatan industri farmasi & bioteknologi.
Peningkatan fasilitas rumah sakit dan alat kesehatan berbasis produksi lokal.
BPI Danantara Sinergi dengan BUMN, UMKM, Koperasi & Swasta
- BUMN PSO & Agent of Development Menjalankan mandat strategis di proyek infrastruktur, energi, dan industri dasar.
- UMKM & Koperasi Diberikan akses dalam ekosistem investasi melalui pendanaan, pelatihan, dan akses pasar.
- Sektor Swasta Menjadi mitra utama dalam inovasi dan efisiensi proyek strategis.
BPI Danantara memastikan agar investasi tidak hanya menguntungkan perusahaan besar, tetapi juga mendorong pemberdayaan ekonomi rakyat.
Pembelajaran dari SWF Negara Lain.
Belajar dari pengalaman SWF Negara lain, BPI Danantara perlu mempertimbangkan:
- Mendiversifikasi portofolio investasi untuk mengurangi risiko.
- Menjaga tata kelola yang transparan guna menghindari korupsi dan mismanajemen.
- Memastikan sinergi antara SWF, Pemerintah, BUMN, Koperasi dan sektor Swasta.
Tantangan dan Mitigasi Risiko
Tantangan Tata Kelola & Transparansi
Solusi: Menerapkan standar Good Corporate Governance (GCG) & pengawasan ketat oleh DPR, BPK maupun KPK.
Ketergantungan pada Komoditas
Solusi: Diversifikasi investasi ke sektor manufaktur dan teknologi.
Potensi Dominasi Investor Asing
Solusi: Penguatan regulasi “Golden Share” untuk menjaga kontrol negara atas aset strategis.
Rekomendasi
Sebagai instrumen investasi strategis, BPI Danantara Indonesia hadir untuk mendukung hilirisasi, industrialisasi, dan ketahanan nasional. Dengan prinsip ekonomi gotong royong, BPI Danantara bersinergi dengan BUMN, UMKM, Koperasi, dan sektor Swasta guna membangun ekonomi inklusif dan berkelanjutan.
Keberhasilan BPI Danantara sangat bergantung pada:
- Manajemen investasi yang efektif.
- Transparansi dan tata kelola yang baik.
- Kolaborasi erat antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat.
Jika dikelola dengan baik, BPI Danantara berpotensi menjadi penggerak utama pembangunan ekonomi Indonesia menuju era keemasan 2045.
Referensi
- UUD 1945 Pasal 33.
- UU No. 4 Tahun 2023 tentang P2SK.
- Kementerian Keuangan RI – Kebijakan SWF.
- Laporan SWF Global (Norway, China, UAE, Saudi Arabia).
- Laporan Resmi BPI Danantara Indonesia.
Semoga bermanfaat bagi para pemangku kepentingan dan masyarakat Indonesia.
Tabayyun.
Wallahu A’lam Bhisawab.
Fastabiqul khairat
Aamiin Ya Rabbal Alamin
Disusun dari berbagai sumber referensi oleh:
Diding S Anwar
Ketua Bidang Penjaminan Kredit UMKM & Koperasi RGC FIA UI