
Menyeimbangkan Career Path Internal dan Kader Eksternal untuk Kepemimpinan Adaptif dan Kompetitif
Kepemimpinan – Kompetensi – Integritas – Peradaban
Transformasi Kepemimpinan dan Makna Perubahan
Transformasi BUMN dan perusahaan publik bukan hanya tentang merombak struktur organisasi, melainkan memperbarui cara memimpin dan menyiapkan pemimpin masa depan.
Di masa lalu, sistem promosi eksekutif di banyak BUMN bergantung pada career path internal — diukur dari loyalitas, masa kerja, dan pengalaman birokratis.
Sistem ini menjaga kesinambungan dan stabilitas, namun di era disrupsi digital dan tekanan global, stabilitas tanpa inovasi bisa berubah menjadi stagnasi.
Kini, arah baru mulai terbentuk: BoD & BoC Hybrid, yaitu pola kepemimpinan yang menggabungkan 70% kader internal hasil succession planning dan 30% profesional eksternal lintas industri.
Model ini mencari keseimbangan antara akar yang kokoh dan sayap yang berani terbang — antara pengalaman jangka panjang dan perspektif baru yang menembus batas sektoral.
Paradigma Baru dan Tantangan Zaman
Kepemimpinan korporasi publik masa kini harus berpikir lintas generasi dan lintas disiplin.
Kader internal memiliki cultural fit yang kuat dan memahami “napas organisasi”. Namun, tanpa gagasan baru dari luar, banyak lembaga berisiko terperangkap dalam zona aman.
Sebaliknya, profesional eksternal membawa keberanian bereksperimen, wawasan global, dan dorongan untuk bertransformasi — meski terkadang menghadapi resistensi dari sistem yang mapan.
Model BoD & BoC Hybrid hadir sebagai jembatan.
Ia memastikan kesinambungan nilai kebangsaan, sembari mempercepat inovasi dan daya saing global.
Tujuan akhirnya bukan semata efisiensi korporasi, melainkan keberlanjutan misi pelayanan publik dan kesejahteraan rakyat.
Taat Azas dan Pemisahan Mandat Korporasi Negara
Reformasi kepemimpinan BUMN hanya akan bermakna jika dilandasi prinsip taat azas terhadap peraturan perundangan.
Setiap entitas negara harus bekerja sesuai mandat hukumnya masing-masing — clear mandate, clean governance.
Sebagai contoh:
PT Jasa Raharja (Persero), berdasarkan UU No. 33 dan 34 Tahun 1964, memiliki tugas mulia memberikan perlindungan dasar bagi seluruh rakyat Indonesia atas risiko kecelakaan lalu lintas dan penumpang umum.
Maka, orientasi kepemimpinannya harus berpijak pada prinsip Public Service Obligation (PSO), bukan profit semata.
Direksi dan Komisarisnya adalah wajah negara yang hadir di saat rakyat paling lemah — pelayan kemanusiaan, bukan sekadar manajer finansial.
PT Jamkrindo (Persero), sesuai UU No. 1 Tahun 2016 tentang Penjaminan, berperan dan mendapat tugas mulia memperkuat UMKM dan Koperasi melalui ekosistem penjaminan.
Sebagai lembaga PSO, arah kepemimpinannya menumbuhkan risk governance, empowerment spirit, dan tanggung jawab sosial.
Fokus utamanya bukan laba, melainkan keberlanjutan ekonomi rakyat kecil.
Kedua BUMN ini adalah model stand-alone PSO — pilar keadilan sosial ekonomi nasional.
Mereka menjadi pengingat bahwa tidak semua transformasi harus menuju komersialisasi; sebagian justru harus menegakkan amanat konstitusi untuk melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia.
Kader Internal yang Siap Terbang
Kader internal tidak cukup hanya siap pakai — mereka harus siap terbang dan berkarya lintas sektor.
Kemampuan membawa nilai, integritas, dan kompetensi ke ranah baru — baik dalam ekosistem BUMN maupun industri lain — menjadi bukti kematangan kepemimpinan.
Perpindahan lintas sektor menciptakan cross-fertilization of leadership: pemimpin dari transportasi belajar dari dunia digital, dari keuangan belajar tentang energi berkelanjutan.
Pemimpin sejati tidak kehilangan jati diri ketika berpindah tempat, karena yang dibawanya adalah kompas nilai, bukan sekadar jabatan.
Pertimbangan Delapan Pilar Implementasi BoD & BoC Hybrid
Untuk memastikan model ini berjalan konsisten dan berkelanjutan, delapan pilar berikut perlu dijadikan bahan pertimbangan standar nasional kepemimpinan BUMN:
1. Leadership Pipeline & Talent Pool – Rencana suksesi 3–5 tahun berbasis assessment center terpadu.
2. Professional Entry Program – Jalur khusus bagi profesional eksternal di bidang digital, ESG, risiko, dan investasi.
3. Cross-Rotation antar Holding – Pertukaran kader antar-holding seperti Telkom, Pertamina, BRI, dan InJourney untuk memperluas wawasan lintas industri.
4. Komite Nominasi Independen (KNR) – Seleksi BoD/BoC secara objektif dan transparan berbasis merit.
5. Dual-Lens Fit & Proper Test – Uji integritas dan nilai kebangsaan (lensa pertama) serta kompetensi global (lensa kedua).
6. Kebijakan Usia & Regenerasi
Direksi ideal berusia berapa tahun, Komisaris berusia berapa tahun, dengan memberi kesempatan percepatan bagi talenta muda.
7. Reward & Retention System – Kompensasi berbasis kinerja dan succession-linked incentive.
8. Governance & Reporting – Publikasi tahunan indikator pengembangan SDM strategis untuk akuntabilitas publik.
Model Teladan dan Best Practice Nasional & Internasional
Model Nasional
Telkom Group – Melalui Great People Development Program (GPDP), Telkom menyiapkan lebih dari 70% Direksi dari kader internal berbasis meritokrasi, dengan kemampuan digital dan inovasi tinggi.
InJourney (Indonesia Aviation & Tourism Holding) – Mengintegrasikan entitas pariwisata dan bandara, InJourney menerapkan kepemimpinan lintas sektor yang efisien, kreatif, dan berdaya saing global.
Model Internasional
Temasek Holdings (Singapura) – Menerapkan Leadership Succession Framework 70% kader internal dan 30% profesional global, dengan transparansi tinggi melalui Talent Council.
Khazanah Nasional Berhad (Malaysia) – Membangun sistem kepemimpinan berbasis independent review lintas sektor, dan diakui OECD (2023) sebagai contoh terbaik tata kelola BUMN Asia.
Arah dan Implikasi Reformasi
Jangka Pendek: Pembentukan Komite Talent Nasional BUMN di bawah koordinasi BP BUMN dan BPI Danantara.
Jangka Menengah: Implementasi penuh model 70:30 serta penguatan database kepemimpinan nasional.
Jangka Panjang: Terwujudnya National Leadership Pool — jaringan pemimpin nasional berkelas dunia, berakar pada integritas dan nilai kebangsaan.
“Career path menumbuhkan akar; kader eksternal menumbuhkan sayap.”
Kepemimpinan yang ideal bukan hanya sekadar hasil promosi, melainkan hasil pertemuan antara pengabdian dan pembaruan.
Model BoD & BoC Hybrid adalah jembatan antara generasi yang menjaga dan generasi yang memperbarui — antara nilai lama yang menenangkan dan visi baru yang menantang.
Dengan kepemimpinan yang taat azas, berbasis integritas, dan berpihak pada rakyat, Indonesia sedang membangun sistem korporasi yang bukan hanya efisien, tetapi juga berkeadilan.
Mari terus melangkah, bukan untuk saling mengalahkan, melainkan untuk saling menguatkan.
Sebab pada akhirnya,
Fastabiqul khairat
Berlomba-lombalah dalam kebaikan demi kesejahteraan rakyat Indonesia.
dsa 16102025
mrdinkjournal.com