
Konferensi ILO 2025 di Jenewa, Swiss 2-12 Juni 2025
Swiss- Organisasi Buruh Internasional atau International Labour Organization, disingkat (ILO) menyelenggarakan Konferensi Perburuhan Internasional ke-113 di Jenewa pada 2–13 Juni 2025. Delegasi pemerintah, pengusaha, dan pekerja dari 187 Negara Anggota ILO akan membahas isu-isu penting terkait dunia kerja, seperti kemungkinan penetapan standar internasional baru mengenai perlindungan pekerja terhadap bahaya biologis di lingkungan kerja, pekerjaan layak dalam ekonomi platform, serta pendekatan inovatif untuk mendorong transisi dari ekonomi informal ke ekonomi formal.
Hadir dalam acara tersebut Waketum DPP KSPSI Yorrys Raweyai dan rombongan sebagai Perwakilan Negara Indonesia menyampaikan bahwa sidang ini membahas tentang beberapa temuan pelanggaran Konvensi ILO yang telah dibuat oleh Komisi Ahli ILO Jenewa. Laporan ini berasal dari aduan dari serikat pekerja negara itu sendiri atau dari afiliasi serikat pekerja regional/international.
“Biasanya, permasalan yang disajikan di sidang komisi sudah disampaikan juga kepada pemerinta setempat. Namun karena tidak mendapatkan perhatian dan jawaban dari Pemerintah, maka permasalannya disampaikan didalam forum tahunan ILO Jenewa. Jika saja Pemerintah bisa menyadari kekeliruannya dan berusaha melakukan langkah—langkah perbaikan yang sesuai dengan konvensi terkait, maka permasalahan tersebut tidak akan menjadi konsumsi dunia”, ungkapnya dalam pesan tertulis yang diterima pada Senin (9/6/2025).
Yorrys mengungkapkan, ntuk sidang Komisi Pelaksana Standart pada hari ke-3 ILC ini, dilaksanakan di ruang GB Gedung ILO. Sidang yang dimulai pukul 9.30 sampai 21.00, diikuti oleh seluruh delegasi seluruh dunia.

Sidang Komite dipimpin oleh Belgacem Tabai dari Algeria akan menyediakan waktu bagi 3 tiga kelompok untuk menyampaikan pendapat, sanggahan, pembelaan dan dukungan terkait pelanggaran yang dlakukan oleh pemerintah setempat. Kesempatan pertama adalah biasanya sanggahan atau permintaan bantuan dari pihak Pemerintah agar dibantu dalam menyelesaikan masalah, Dilanjutkan dengan tanggapan atau saran dari pihak pengusaha, dan kesempatan terakhir diberikan kepada pihak Pekerja. Kesempatan untuk menyampaikan pendapat juga diberikan kepada delegasi dari setiap negara, baik dari pihak pemerintah, pengusaha ataupun pekerja.
Terdapat 3 negara yang dibahas pada sidang komite Pelaksanaan Standart hari ini. Mereka adalah Negara Chad, Negara Equador dan Negara Kyrgystan. Chad diadukan karena pelanggaran Konvensi ILO No. 182 tentang Pekerja Anak. Ekuador diadukan karena pelanggaran Konvensi ILO No.98 tentang Kebebasan Berserikat. Dan Kyrgystan diadukan karena pelanggaran Konvensi ILO No. 81 tentang Pengawasan Ketenagakerjaan.
Terkait pelanggaran Konvensi NO. 182, Pemerintah Chad menyadari tentang situasi yang terjadi dinegaranya. Namun disampaikan juga bahwa tidak ada yang sempurna dan pasti akan ada kekurangan dalam mengelola negara. Apalagi Chad masih ada para teroris yang aktif dalam menebar ketakutan dan teror. Disamping itu kami juga masih ada perang saudara dimana menyebabkan banyaknya anak yang kehilangan orangtuanya, Juga banyak kerusakan rumah sakit dan sekolah dimana semua itu perlu segera diperbaiki atau membuat bangunan baru. Kondisi yang tidak baik ini juga dipengaruhi oleh perang yg dilakukan oleh negara disekeliling Chad.
Namun pada prinsipnya, Pemerintah Chad sangat berterimakasih atas dukungan dari ILO dan delegasi negara lain. Pemerintah Chad juga terus berusaha untuk memperbaiki kondisi perburuhan agar tetap sesuai dengan Konvensi ILO No. 182.
Pihak pengusaha dan pekerja Chad pada uraiannya menyampaikan menyadari bahwa Pekerja anak di Chad memang harus segera diperbaiki. Mereka mendukung langkah – langkah ILO dalam mengharuskan Pemerintah Chad untuk mematuhi dan menjalankan Konvensi ILO No. 182.
Pembahasan selanjutnya adalah Pelanggaran Konvensi ILO no. 98 tentang Kebebasan berserikat oleh Pemerintah Ekuador. Sidang yang dimulai pada pukul 15.00 ini diawali dengan penyampaiannya Pemerintah Ekuador. Mereka menyatakan bahwa sampai saat ini tidak pernah menemukan bukti – bukti bahwa mereka telah melanggar konvensi No. 98. Pemerintah Ekuador meminta agar disebutkan organisasi pekerja dan praktek apa yang bisa disebutkan bahwa mereka bersalah. Mereka menyatakan bahwa sampai saat ini pemerintah Ekuador selalu melakukan komunikasi dengan pihak Pimpinan Serikat pekerja, dimana setiap 60 hari mereka selalu membahas banyak hal. Mereka juga bertanggung jawab dengan pelaksanaan kebebasan berserikat dengan cara membuat peraturan yang melindungi kebebasan berserikat.
Perwakilan pengusaha Ekuador menyampaikan bahwa terkait temuan dan laporan Komisi Ahli ILO Jenewa ini pemerintah harus segera memperbaiki kebijakan tentang bagaimana menciptakan hubungan Triparti di Ekuador.
Pihak Pekerja Ekuador menyampaikan bahwa tidak mudah mempraktekkan kebebasann berserikat. Tapi faktanya pimpinan pekerja sulit dalam membuat Perjanjian kerja Bersama (PKB) dalam Perusahaan. Banyak pengurus Serikat pekerja tidak diberikan ijin dalam upaya untuk membahas PKB oleh pimpinan produksi atau pihak perusahaan.
Dengan Chad Negara yang dibahas pada beberapa negara. Laporan ini dibuat oleh Team ahli dari ILO Jenewa. Diikuti lebih dari 100 negara anggota, Kegiatan ILC ke-113 tahun 2025 dilakukan oleh ILO Jenewa, Switzerland pada tanggal 2 – 14 Juni. Kegiatan ini dilaksanakan dibanyak ruangan di gedung ILO dan Gedung Palais des Nations/United Nation (UN).
Pembahasan selanjutnya adalah pelanggaran konvensi ILO No. 81 tentang Pengawasan Ketenagakerjaa. Sidang Komite ini dilaksanakan pada pukul 18.30 – 21.00. Dalam pembahasan ini, Komite dari Indonesia tidak mengikuti sidang. Hal ini disebabkan karena adanya pembahasan tentang pelanggaran kebebasan berserikat di negara Malaysia dan Nepal. Pembahasan tentang Malaysia dan Nepal dilaksanakan diruang berbeda yaitu ruang Goblin II, Gedung ILO. Didalam pembahasan tersebut juga disinggung tentang dukungan terhadap nasib demokrasi di negara Myanmar yang banyak dilanggar oleh Pemerintahnya. Perwakilan Pekerja Myanmar memberikan banyak selebaran dan pamplet yang memberikan isyarat bahwa mereka membutuhkan
GEDUNG PBB / UN (UNITED NATION)
Kantor Perserikatan Bangsa-Bangsa di Jenewa disingkat UNOG adalah kantor resmi Perserikatan Bangsa-Bangsa terbesar kedua dari empat kantor besar yang ada (setelah Markas Besar PBB di Kota New York). Tempat tersebut terletak di Palais des Nations yang dibangun untuk Liga Bangsa-Bangsa antara 1929 dan 1938 di Jenewa, Swiss, dan diperluas pada awal 1950an dan akhir 1960an.
Disamping administrasi PBB, tempat tersebut juga dijadikan kantor sejumlah program dan yayasan seperti Konferensi Perdagangan dan Pengembangan Perserikatan Bangsa-Bangsa (United Nations Conference on Trade and Development, UNCTAD), Kantor Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Kerjasama Urusan Kemanusiaan (United Nations Office for the Coordination of Humanitarian Affairs, OCHA) dan Komisi Ekonomi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Eropa (United Nations Economic Commission for Europe, ECE).
PBB dan badan-badan, program-program dan yayasan-yayasan khususnya memiliki kantor dan fungsi lainnya yang bertempat di luar Palais des Nations, biasanya di lingkup-lingkup resmi yang disediakan oleh Pemerintah Swiss.
GEDUNG ILO JENEWA
Gedung Organisasi Buruh Internasional (ILO) di Jenewa, Swiss, memiliki sejarah yang kaya. ILO didirikan pada tahun 1919 sebagai bagian dari Perjanjian Versailles, dengan tujuan untuk mencerminkan keyakinan bahwa perdamaian abadi hanya dapat dicapai melalui keadilan sosial. ILO awalnya memiliki kantor di London, kemudian dipindahkan ke Jenewa pada musim panas 1920.
Pergeseran Gedung:
- 1920:
Kantor pertama ILO di Jenewa terletak di bukit Pregny, di properti Ariana, yang sebelumnya merupakan sekolah asrama Thudicum.
- 1926:
Seiring pertumbuhan ILO, kantor tersebut dipindahkan ke gedung khusus yang dirancang oleh Georges Épitaux di tepi Danau Leman. Gedung ini kemudian menjadi kantor pusat Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).
- 1939-1945:
Selama Perang Dunia II, kantor ILO dipindahkan ke McGill University di Montreal, Kanada.
- 1969-1974:
Kantor pusat ILO yang saat ini terletak di bukit Pregny dibangun antara tahun 1969 dan 1974. Gedung ini dirancang oleh Eugène Beaudoin, Pier Luigi Nervi, dan Alberto Camenzind dalam gaya rasionalis yang ketat.
Fakta Tambahan:
- ILO menjadi Lembaga Khusus pertama yang bergabung dengan PBB pada tahun 1946.
- ILO mendapatkan Hadiah Nobel Perdamaian pada tahun 1969.
- ILO adalah satu-satunya badan PBB yang beranggotakan tiga unsur: pemerintah, pekerja, dan pengusaha.
Disusun Oleh : Hendi Purnomo / Waketum DPP KSPSI Yorrys Raweyai