
Pamulang – Sebanyak 360 keluarga yang terhimpun dalam Kampung Bebas Rentenir (KBR) menerima paket bantuan beras Masing-maing keluarga mendapat sebanyak 5 kilo gram.
Penyerahan paket beras tersebut diberikan langsung oleh CEO RPM Muhammad Husen pada acara silaturrahim dan buka bersama dengan Majlis Keluarga Bahagia di Masjid An Nur Pondok Benda Pamulang Tangerang Selatan, pada Minggu (16/4).
Husen menyatakan kegiatan bantuan paket beras ini diharapkan bisa membantu meringankan beban para keluarga yang selama ini terjerat hutang korban rentenir. Karena para keluarga korban rentenir selama ini hidupnya banyak yang memprihatinkan. Banyak ibu-ibu yang menjadi korban rentenir yang kesulitan membayar cicilan utang.
“Kita sangat prihatin. Tidak sedikit ibu-ibu yang terjebak ke dalam jerat rentenir. Awalnya memang ada rekan rentenir yang motifnya memberikan bantuan untuk modal usaha. Tetapi lama-kelamaan bukan menjadi penolong, malah menjadi petaka baru buat korban. Banyak ibu-ibu yang memiliki usaha kecil terjebak jerat rentenir. Mereka tidak lagi bisa mengembalikan hutang yang diterima. Karena semakin hari semakin membengkak,” ujar Husen.
Rentenir merupakan orang yang meminjamkan uang kepada masyarakat dalam rangka memperoleh keuntungan melalui penarikan sejumlah bunga. Penagihan pinjaman dapat dilakukan secara sewenang-wenang.
Bahkan para rentenir ini tidak segan melakukan cara-cara kasar dan mengancam apabila peminjam mulai terlambat membayar cicilan. Hal ini disebabkan karena tidak adanya jaminan atau agunan yang dipersyaratkan.
Selain pembagian bantuan paket beras pada acara silaturrahim tersebut juga dibagikan 10 paket santunan anak yatim dan 600 paket voucer buka puasa bersama.
Acara yang dikemas dalam Majelis Keluarga Bahagia ini juga menghadirkan Narasumber Ayah Irwan Rinaldi sebagai Pakar Parenting dan Dr. H. Ade Mujhiyat selaku Pembina Yayasan Tebar Amal Shaleh.
Dalam pemaparannya, Ayah Irwan menegaskan betapa pentingnya menjaga keutuhan dan menerapkan pola pengasuhan yang baik keluarga. Terutama pada bulan Ramadhan yang penuh berkah ini. Karena dengan keutuhan dan polang pengasuhan yang baik tersebut akan mewujudkan keluarga yang kuat dan harmonis. Sehingga bisa terjerat dari jebakan rentenir.
“Momen Ramadhan adalah saat yang sangat tepat untuk kita memperkokoh ikatan keluarga dan memperbaiki pola pengasuhan dalam keluarga. Kita harus jadikan keluarga kita dan anak-anak kita sesuai dengan maunya Allah SWT dan Rasulullah SAW. Bukan maunya kita. Kalau kita sudah menerapkan apa maunya Allah dan Rasulullah dalam membangun keluarga dan mengasuh anak-anak kita, insya Allah akan terwujud keluarga yang kuat dan harmonis,” jelas Irwan.
Dalam acara silaturrahim Majlis Keluarga Bahagia juga dibacakan komitmen bersama yang dipimpin oleh Dr. H. Ade Mujhiyat sebagai Pembina Yayasan Tebar Amal Shaleh dan diikuti oleh seluruh hadirin. Isi komitmen tersebut adalah:
“Dengan mengharaprahmat dan ridha Allah SWT. Bahwa kami yang terhimpun dalam Majlis Keluarga Bahagia, menyatakan komitmen untuk:
1) Menjaga keutuhan dan harmoni keluarga hingga akhir hayat
2) Menjadi pelopor membangun keluarga bahagia di masyarakat dan negara
3) Menjadikan keluarga sebagai banteng moral dan sarana membangun peradaban.”
Kegiatan silaturrahim ini ditutup dengan doa bersama sebelum berbuka puasa. Acaranya pun berjalan dengan lancar dan sangat seru. Karena banyak doorprize yang dibagikan kepada para peserta yang hadir.