
Oleh : Diding S. Anwar
Renungan Kehidupan.
“Jaminan terbaik dalam hidup bukanlah yang tertulis di atas kertas, melainkan yang terukir dalam jiwa yang berserah penuh keyakinan.”
Mentari pagi menyapa bumi,
Embun menetes di ujung daun.
Hidup ini tak selalu pasti,
Tapi hati tenang jadi penuntun.
Di tengah derasnya arus ketidakpastian, manusia kerap berlari mencari kepastian dalam bentuk harta, jabatan, atau rencana yang tersusun rapi. Namun hidup tidak pernah bisa sepenuhnya dikendalikan.
Ketika semua yang bersifat lahiriah bisa hilang dalam sekejap, kita pun diajak menyadari bahwa jaminan sejati tidak datang dari luar, melainkan tumbuh dari dalam.
Iman adalah kompas,
Keikhlasan adalah pelita,
Kelapangan jiwa adalah perisai.
Tiga hal ini menjadi jaminan yang tak tergantikan dalam menghadapi kehidupan.
Sebagian orang menggantungkan hidupnya pada apa yang bisa dihitung dan diukur. Tapi mereka yang telah merasakan ketenangan sejati tahu bahwa kedamaian tak selalu datang dari kepemilikan, melainkan dari penerimaan dan kepercayaan yang dalam kepada kehendak Ilahi.
“Jaminan kehidupan terbaik adalah iman yang teguh, keikhlasan hati, dan kelapangan jiwa yang tenang menerima segalanya apa adanya.”
Iman membuat kita tidak tersesat saat badai datang, Keikhlasan menghindarkan dari kecewa saat harapan tak terpenuhi, Dan kelapangan jiwa membuat kita tetap utuh meski dunia berguncang.
Ketika dunia menawarkan jaminan-jaminan fana,
ingatlah, jaminan sejati tidak bersifat transaksional, melainkan spiritual dan abadi.
Bulan purnama bersinar megah,
Menerangi malam tanpa keraguan.
Iman dan ikhlas penyejuk resah,
Menjadi jaminan di setiap perjalanan.
Catatan ini hadir sebagai pengingat lembut. Untuk siapa saja yang sedang mencari arah, makna, atau ketenangan: semoga temukan jaminan itu di dalam dirimu sendiri. Ia tak perlu dicari terlalu jauh, cukup disambut dalam hening, dalam doa, dan dalam keyakinan.
Berlomba-lombalah dalam kebaikan.
Aamiin Ya Rabbal Alamin.